Warta DKI
Ragam

Semangat Revitalisasi Nasionalime dan Nilai-Nilai Pancasila

Depok – Nasionalisme  bangsa Indonesia merupakan proses dari dealektika kesadaran dan kesepakatan bersama untuk memperbaiki nasib bersama oleh anak bangsa yang tinggal di tapal batas Nusantara, karena pengalaman sejarah dan pederitaan bersama yang lalu menjadikan Kita barisan bangsa tunggal di tengah bangsa-bangsa lain.
Nasionalisme yang berkembang harus dicermati bukan sebagai sebuah gumpalan dan hasil akhir perkembangan setempat yang bhineka menjadi eka, tetapi tak lain dari sebuah gagasan dan cita-cita yang tergambar jelas dalam Pancasila dan UUD 1945.
Pancasila sebagai satu ideologi merupakan pandangan hidup, landasan dan  tujuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melalui rangkaian atau sistem nilai dasar Pancasila, yang bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah bangsa Indonesia.
Dalam era globalisasi, dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat, masyarakat dihadapkan pada sistem nilai baru yang selalu mengalami perubahan. Masa transisi, dimana nilai-nilai lama mulai ditinggali sedangkan nilai-nilai baru dalam masyarakat belum sepenuhnya ada, yang terjadi adalah situasi yang terombang-ambing oleh keadaan yang serba tidak menentu.
Dalam situasi transisi, nilai-nila Pancasila sangat diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut Kepala Kantor Kesbangpol Kota Depok, Dadang Wihana, nilai-nilai dasar Pancasila yang pada masa dulu dikenal dengan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) perlu diajarkan kembali kepada  generasi muda saat ini sebagai acuan nilai-nilai dasar dalam kehidupan di masyarakat.
“Generasi muda sudah seharusnya diperkenalkan kembali dengan  nilai-nilai Pancasila yang telah dijabarkan dalam P4, dan pelajaran sejarah pergerakan dan  perjuangan bangsa  harus lebih banyak lagi ditanamkan, agar mereka tidak terputus dengan sejarah masa lalu sehingga tidak mudah tertipu dan menjadi benteng yang kuat untuk melawan pengaruh asing dalam arti paham-paham yang menyimpang dari ideologi Pancasila ”, ujarnya, saat ditemui pada Jumat,(19/5).
Lebih lanjut Dadang Wihana mengungkapkan,  bahwa Kota Depok dengan penduduk kelas Menegah yang terus meningkat, kini  sudah bisa berpikir secara rasional bukan hanya emosional belaka, hal ini menunjukan peningkatan kesadaran berbangsa dan bernegara, peningkatan kualitas kehidupan politik yang tidak mudah terpengaruh kecenderungan politik global yang bersifat merusak.
Dalam rangka kebangkitan nasional maka Dandang Wihana berharap, agar generasi muda  harus terus memupuk semangat nasionalisme dengan jiwa yang selalu bangga menjadi warga Negara   Indonesia dan bangkitkan dengan semangat persatuan, maka disintegrasi bangsa karena perbedaan tidak akan terjadi. Untuk itu perlu dilakukan rekonsiliasi nasional untuk mengembalikan situasi yang sebelumnya larut dalam riak-riak politik. (AM)

Related posts

Siskamling Harus Diaktifkan Lagi di Kota Depok

Redaksi

Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan Yang Dapat Mengganggu Kelangsungan Hidup Bangsa

Redaksi

Depok Fantasi Water Park Gelar Event Keceriaan Dari Negeri Belanda

Redaksi

Mizuho Balimor Diduga Gelapkan Dana Nasabah

Redaksi

Pegipegi Antisipasi Lonjakan Tiket Pesawat dan Hotel Jelang Lebaran

Redaksi

KSPI Tolak Wacana Penghapusan Skema UMK

Redaksi Wartadki

Leave a Comment