Warta DKI
Ragam

Toko Tani Indonesia Diserbu Warga Rancamanuk, Kabupaten Bandung

Wartadki.com|Bandung – Keberadaan Toko Tani Indoensia semakin dekat dan makin dibutuhkan kehadiranya ditengah-tengah masyarakat, seperti yang diungkapkan warga Rancamanuk, Kabupaten Bandung, “Saya senang belanja di TTI, karena harganya terjangkau dan kualitas berasnya bagus,” kata Ibu Asih, Warga Rancamanuk, Kabupaten Bandung yang ditemui saat berbelanja di TTI.
Ibu Asih dan beberapa warga memang sangat senang berkunjung ke TTI milik Pak Baban, karena lokasi TTI dipinggir jalan, dan ada spanduk besar jelas terbaca.
“Tempatnya enak, dan hanya sebentar saya berjalan kaki untuk datang ke TTI sudah bisa beli belanjaan keperluan rumah, terutama beras,” kata ibu Ani warga lainnya, sambil menenteng beras TTI ukuran 2 kg yang dibeli dengan harga Rp. 8.000,-/kg.
Keberadaan  Toko  Tani  Indonesia  (TTI) dalam  memperpendek rantai pasok distribusi dan stabilitasi harga  pangan  sedikit  banyak  telah  memberikan manfaat untuk membeli beras dan bahan pangan lain dengan kualitas baik dan terjangkau. Kondisi tentu saja sangat membantu masyarakat, utamanya yang berpenghasilan  menengah  ke  bawah.
“Kami bangun TTI di berbagai tempat di lokasi-lokasi pemukiman warga, dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, saat berkunjung ke TTI milik pak Baban.
“Semua ini bisa dilakukan karena Gapoktan (pen-gabungan kelompok tani) yang kami bina langsung memasok beras ke TTI, sehingga kualitas berasnya bagus dan harganya juga sudah kami tetapkan Rp. 8.000,-/kg,” tambah Agung.
Kehadiran TTI ternyata tidak hanya dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, tetapi juga gapoktan-gapoktan yang bermitra.
Misalnya gapoktan Mekarjaya di Jawa Barat. Bagi gapoktan yang, adanya TTI sangat berperan penting untuk menyerap dan memasarkan beras. “Bagi kami, TTI dapat berfungsi sebagai outlet besar pemasok  pangan masyarakat,” kata Asepullah Ketua Gapoktan Mekarjaya saat ditemui.
Sedangkan bagi Baban yang mampu menjual beras di TTIÂ mencapai 2 ton/bulan,
sangat membantu masyarakat menyediakan bahan  pangan  murah  berkualitas.
“TTI kami berasnya dipasok langsung oleh Gapoktan Mekarjaya, sehingga dijamin kualitasnya bagus dan harganya lebih murah dibanding pasaran,” kata Baban.
“Sejak kami buka TTI, masyarakat antusias berbelanja disini, karena kami jual beras berkualitas dengan harga terjangkau,” ujar Baban.
Dengan mengusung konsep harga pangan yang diperdagangkan sesuai dengan harga pembelian pemerintah, harga acuan dan harga eceran tertinggi  (HET), apalagi TTI yang berkembang dan tersebar di Wilayah Jawa Barat sejak tahun2016 sudah lebih dari 600 TTI yang dipasok dari 221 Gapoktan/Poktan/LUPM dari jumlah 2.433 TTI yang dikembangkan di 32 provinsi.

Related posts

Gedung Baru Politeknik LP3I Jakarta Kampus Cilodong Raya Depok Diresmikan

Redaksi

Dana Otonomi Khusus Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Redaksi

Pelantikan Tim Pemenangan AMY Dapil Tiga Pilkada Kabupaten Bogor di Padati Ribuan Warga

Redaksi

Hardiono : Bawaslu Harus Lebih Cermat Terhadap Laporan Dari Panwascam

Redaksi Wartadki

Lahan Milik Perhutani Jadi Ajang Bisnis Oknum RW

Redaksi

Universitas Pertahanan (Unhan) Gelar Parade Cinta Tanah Air (PCTA)

Redaksi

Leave a Comment