Depok – Pasca ditutupnya Masjid Ahmadiyah di Jalan Moctar Raya Sawangan, Depok, Jawa Barat oleh Pemerintah Kota Depok beberapa hari lalu, aktifitas para jamaah nampak berjalan dengan normal tidak nampak ketakutan atau pun was-was dari pada jamaah yang memang sudah puluhan tahun menempati komplek halaman masjid.
Nasrulloh (63) mengatakan bahwa pihaknya tetap menjalankan ibadah seperti biasanya dan tidak khawatir akan adanya acaman.
“Kita masih ibadah tetapi hanya di luar saja tidak di dalam,kalau masalah ancaman tidak ada warga aman,” jelasnya,Selasa (06/06)
Sekali lagi di tegaskan bahwa jamaah yang beribadah di masjid Ahmadiah masih berjalan seperti biasa dan jamaah merasa tidak terganggu sama sekali dengan isu-isu razia oleh ormas dan masyarakat.
“Jamaah tidak banyak yang ibadah hanya 10 sampai 15 orang kalau jumatan agak banyak sekitar 35 jamaah, kita tidak merasa terganggu biasa saja,karena kita hanya ibadah tidak berpolitik untuk urusan yang lain biar tim hukum kita yang urus,” katanya.
Di katakan bahwa dirinya merasa bingung dengan kondisi saat ini dimana masjid yang sudah berdiri tahun 1998 baru di permasalahkan.
“Selama ini kita ibadah aman-aman saja tidak ada yang ganggu kenapa sekarang di permasalahkan kita di kejar-kejar seperti penjahat,” tandasnya. (yopi)
Nasrulloh (63) mengatakan bahwa pihaknya tetap menjalankan ibadah seperti biasanya dan tidak khawatir akan adanya acaman.
“Kita masih ibadah tetapi hanya di luar saja tidak di dalam,kalau masalah ancaman tidak ada warga aman,” jelasnya,Selasa (06/06)
Sekali lagi di tegaskan bahwa jamaah yang beribadah di masjid Ahmadiah masih berjalan seperti biasa dan jamaah merasa tidak terganggu sama sekali dengan isu-isu razia oleh ormas dan masyarakat.
“Jamaah tidak banyak yang ibadah hanya 10 sampai 15 orang kalau jumatan agak banyak sekitar 35 jamaah, kita tidak merasa terganggu biasa saja,karena kita hanya ibadah tidak berpolitik untuk urusan yang lain biar tim hukum kita yang urus,” katanya.
Di katakan bahwa dirinya merasa bingung dengan kondisi saat ini dimana masjid yang sudah berdiri tahun 1998 baru di permasalahkan.
“Selama ini kita ibadah aman-aman saja tidak ada yang ganggu kenapa sekarang di permasalahkan kita di kejar-kejar seperti penjahat,” tandasnya. (yopi)