DKI Jakarta- Kapal Kargo raksasa berkapasitas 8500 TEUs sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, (9/4).
Kapal besar itu direncanakan memiliki weekly call (sandar mingguan). Kehadiran kapal kontainer tersebut merupakan hasil kerjasama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC dengan perusahaan pelayaran asal Perancis, Compagnie Maritime d’Affretement – Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menghadiri Trial Inspection Kapal CMA-CGM Titus di Dermaga Jakarta International Container (JICT), tersebut.
“Saya atas nama Pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan memberikan apresiasi kepada Pelindo II yang bisa bekerjasama dengan CMA-CGM. Ini merupakan satu prestasi, satu langkah quantum leap yang membanggakan,” ujar Budi Karya, (9/4).
Menurutnya, Pelabuhan Tanjung Priok akan menjadi Hub Internasional melalui intensifikasi transhipment dengan direct call (pelayaran langsung) jarak jauh. Apabila kapal-kapal besar sering datang dan tambah banyak, berarti efisiensi yang dilakukan berhasil.
Adapun CMA-CGM membuka service baru, yakni Java South East Asia Express Services/ Java SEA Express Services/ JAX Services. Service ini akan melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat dengan menggunakan kapal berkapasitas 8.500 TEUs.
Lebih lanjut Budi Karya mengatakan, Trial Inspection Kapal CMA-CGM Titus, yakni untuk mempersiapkan inagurasi oleh Presiden Joko Widodo.
“Tanggal 23 April kita akan mengundang Bapak Presiden ke dermaga JICT, karena ada pengangkutan dengan jumlah logistik yang sangat signifikan. Ini akan secara intensif kita lakukan. Kita akan efisiensikan rupiah-rupiah yang tercecer di sini, supaya pengangkutan menjadi lebih murah. Kita juga ingin mengumpulkan barang-barang dari banyak pelabuhan agar transhipment di Tanjung Priok meningkat,” jelas Budi Karya.
Jumlah bongkar muat perdana untuk diangkut ke Amerika Serikat adalah sebanyak 2.300 TEUs. Dengan komoditas barang ekspor-impor. Di mana sebagian dari muatan sebanyak 22 persen diantaranya merupakan barang-barang hasil transhipment dari sejumlah pelabuhan domestik di Indonesia. Aktivitas bongkar muat direncanakan selesai dalam waktu 24 jam dengan menggunakan empat unit Gantry Luffing Crane (GLC).
Sementara itu, Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya berharap kehadiran kapal raksasa dapat memicu hadirnya kapal-kapal raksasa lainnya singgah di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami berharap kapal-kapal raksasa lainnya singgah di Tanjung Priok, agar sesuai dengan harapan Pemerintah. Pelabuhan Tanjung Priok benar-benar dapat menjadi pelabuhan transhipment besar di kawasan Asia,” ujar Elvyn.
Sementara itu, Bozianu Veronica, selaku Kapten kapal menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Indonesia karena telah merealisasikan kerja sama ini.
“Kami sangat bangga, hari ini adalah pengiriman yang terbesar. Kami berencana untuk meningkatkan kapasitasnya. Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia, karena telah merealisasikan kerja sama ini,” ujarnya. (dewi)
previous post