Wartadki.com|Depok – Acara rutin Ngopi Bareng Sekber Wartawan Kota Depok  yang digelar setiap Jumat, kali ini menghadirkan Istri Wali Kota Depok Hj. Elly Farida  yang menjadi tamu narasumber acara Ngobrol Pintar dan Ispiratif (Ngopi Bareng) yang digelar di kantor Sekretariat Bersama (Sekber) Wartawan Kota Depok terletak di kawasan Ruko Arcade Jl Boulevard Grand Depok City, Depok, Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/9).
Elly Farida yang akrab disapa Bunda Elly, merupakan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok yang bakal mengisi diskusi dengan tema ‘Peranan Sekolah Pra Nikah dalam Membangun Ketahanan Keluarga’.
Ketahanan keluarga harus dibentuk dengan berbagai unsur. “Kita sepakat, keluarga bahagia adalah idaman setiap manusia,†ujarnya.
Ia pun mengutip syair lagu Sinetron Keluarga Cemara. “Harta yang paling indah, adalah keluarga,†senandung Bunda Elly sambil diikuti semua yang hadir hari itu.
Dirinya juga mengingatkan, terkadang jalannya pernikahan tidak seindah dengan apa yang diharapkan, bahkan hingga berujung perceraian. “Maka dari itu, bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pendampingan pra nikah menjadi agenda penting dalam membina ketahanan keluarga,†katanya.
Bunda Elly mengisahkan, bahwa sang suami Wali Kota Depok Mohammad Idris dahulu mencoba memasukan Perda Ketahanan Keluarga. “Ternyata Perda ini menjadi pencetus dan pelopor se Indonesia,†ucapnya.
“Inilah yang menjadi stimulan, bagi dinas-dinas lain untuk mau memulai program ketahanan keluarga. Disamping yang melatarbelakangi, bahwa Depok tidak punya aset lain kecuali membangun SDMnya,†ujarnya.
Sekolah Pra Nikah, menurut Bunda Elly telah di launching pada bulan November 2018 silam. “Program sekolah pra nikah kali ini sudah memasuki 3 angkatan, dengan peserta sebanyak 150 orang†jelasnya.
Melalui sekolah pra nikah ini, ungkapnya, pihaknya mencoba memberikan edukasi calon pasutri, disamping juga melakukan konfirmasi dengan pihak Pengadilan Agama (PA) guna mengetahui faktor-faktor apa yang dominan menjadi penyebab perceraian.
Sehingga dapat diketahui apa dan berapa persentase penyebab dari perpecahan keluarga, serta dari kalangan mana. Hal ini menjadi bahan antisipasi saat pembekalan bagi peserta sekolah non formal itu.
Bunda Elly menjelaskan, bahwa dirinya tidak membatasi peserta Sekolah Pra Nikah hanya dari wilayah Kota Depok saja. “Ada dari Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya. Siapapun yang mau ikut, kami persilahkan,†tuturnya.
Ditegaskan oleh Bunda Elly, program Sekolah Pra Nikah merupakan bentuk ikhtiar langkah preventif yang dibangun olehnya, dalam membuat satu perubahan dalam pembinaan mindset (pola pikir) di masyarakat.
Menurut Bunda Genre (Generasi Berencana) itu, terkait mindset masing-masing orang ada yang cuma sekedar ingin tahu, ada yang baru ingin melaksanakan, dan serius melaksanakan. “Berbeda dengan hal berbentuk fisik, langsung bangun dan jadi. Ini butuh kesabaran,†katanya.
Saat menjalani Sekolah Pra Nikah, nantinya para peserta calon pasutri akan mendapatkan 6 materi pembelajaran. Keenam materi tersebut, lanjutnya, yaitu keluarga masa depanku, bersinar bersama pasangan, cinta dan seksualitas, menjadi ayah bunda yang dirindukan, serta sukses mengelola sumber dana keluarga.
Tidak hanya Sekolah Pra Nikah, Bunda Elly juga mengungkapkan pada bulan November 2019 mendatang pihaknya akan melaunching Sekolah Ayah Bunda, diperuntukan bagi pasangan yang sudah memasuki masa pernikahan.
Diskusi hari itu berlangsung hangat dan semarak, dengan diisi sesi tanya jawab antara wartawan dengan narasumber. Terkadang acara diselingi dengan saling canda dan tawa, kadang menyanyikan beberapa penggal bait lagu bersama-sama.
Tampak hadir mendamping Bunda Elly, Kepala Bidang Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana pada Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok Ani Rahmawati, dan Nasrudin beserta jajaran Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Depok.
previous post