Warta DKI
FituredPendidikan

Prodi Teknik Sipil UPER Merancang Perkuliahan Desain Bangunan Ideal Terhadap Bencana Alam

Prodi Teknik Sipil UPER Merancang Perkuliahan Desain Bangunan Ideal Terhadap Bencana Alam

Wartadki.com|Jakarta, — Indonesia termasuk rawan bencana alam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang 2023 telah terjadi 4.940 bencana alam di Indonesia. Teranyar pada Februari 2024, fenomena angin puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, yang berdampak pada kerusakan material mencapai 493 unit rumah dan 18 bangunan pabrik dan toko.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan dinamika kerugian korban dan kerusakan material disinyalir karena konsep infrastruktur dan tatanan ruang yang belum sesuai standar tanggap bencana. Selain itu, Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memiliki pemahaman terhadap bangunan tanggap bencana juga menjadi tantangan utama (Darmawan, 2020).

Menanggapi fenomana tersebut Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Pertamina (UPER), Dr. Arianta menjelaskan  bahwa memahami secara keseluruhan konsep tatanan bangunan seperti struktur lapisan tanah, kecepatan angin, peta rawan bencana, material bangunan hingga macam-macam dampak bencana terhadap bangunan merupakan hal fundamental yang turut dipelajari dalam peminatan Manajemen Bencana dan Infrastruktur Tanggap Bencana yang ada di Program Studi Teknik Sipil UPER.

“Melalui peminatan Manajemen Bencana dan Infrastruktur Tanggap Bencana, Prodi Teknik Sipil UPER merancang perkuliahan yang memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap desain bangunan ideal terhadap ancaman bencana alam. Tak hanya itu, mahasiswa akan mempelajari secara kompleks mengenai kebencanaan geoteknik, hidrologi, dan hidrogeologi,” tambah Dr. Arianta.

Sebagai wujud nyata pengaplikasian teori secara rill, Prodi Teknik Sipil UPER turut bekerja sama dengan sejumlah industri konstruksi, meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam melakukan penelitian, hingga penyelenggaraan kegiatan sosial seperti pembuatan peta evakuasi bencana alam.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Wawan Gunawan A. Kadir MS., menyampaikan dukungan penuh untuk memaksimalkan integrasi akademik dan praktik serta fokus pada pemahaman dan pengetahuan keterampilan dasar yang bisa didapatkan dari 32 peminatan yang ada di Universitas Pertamina.

“Secara umum, terdapat dua bidang besar yang diselaraskan dengan kebutuhan industri serta dapat menjawab permasalahan sosial secara rill. Di bidang energi, mahasiswa dapat mendalami kompetensi seperti Renewable Energy, Biotechnology, hingga Automation and Internet of Things. Sedangkan di bidang bisnis dan teknologi, mahasiswa dapat mengasah kemampuan mereka di bidang Data Science for Business Economics, Broadcasting dan Digital Media Communication,  serta Artificial Intelligence. Didukung penuh oleh para dosen ahli dan praktisi, mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk riset kolaborasi, penyelenggaraan proyek sosial dan magang di industri,” pungkas Prof. Wawan Gunawan A. Kadir MS.

Selain itu guna mencapai visi zero unemployment, melalui program Lulusan Merah Putih, Universitas Pertamina memberikan kesempatan pada lulusan terbaik untuk mendapatkan bimbingan karir langsung oleh para pekerja industri serta terdapat 45 posisi bagi lulusan untuk dapat berkarir di Pertamina Grup.

Related posts

Hakim PN Jakarta Utara Vonis Percobaan Terdakwa Penggelapan

Redaksi

Pandangan Umum Fraksi PKB-PSI DPRD Kota Depok Terhadap Enam Raperda

Redaksi

Panggil Oknum Atasnamakan DMI Dukung Paslon, PH DMI: Ungkap Fakta Baru

Redaksi

Kedepankan Sisi Kemanusiaan Kejari Jakut Laksanakan Restorative Justice

Redaksi

Ketua DPRD Hadiri Pernikahan Putri dari Neneng Rahmawati Pembina PWRI Kabupaten Bogor

Redaksi

Kemeriahan Grand Opening Edelweis Residence Tahap Tiga di Cibinong

Redaksi

Leave a Comment