DKI Jakarta – Bertempat di Takes Mansion & Hotel, Kebun Sirih, Jakarta Pusat. Para Pewarta dan Pegiat media online secara resmi mendeklarisan Asosiasi Media online Indonesia (AMI), pada Rabu (22/2).
Menurut Ketua AMI Charles Simbolon, Berdasarkan data survei terakhir yang dilakukan, dari total penduduk Indonesia saat ini sebesar 256,2 jita orang, ada sekitar 132,7 juta orang telah terhubung ke internet. Hal ini mengindikasikan kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu. Hal ini mendorong kita para jurnalis media online harus segera tanggap membentuk wadah tempat kita bernaung,†katanya.
“Perkembangan IT dan dunia cyber yang sangat pesat juga menimbulkan dampak negative terutama dengan beredarnya berita berita Hoax, maka Peran media online harus dikembangkan kearah yang positif terutama dalam mengedukasi public. Peran AMI adalah memberikan wadah agar rekan rekan yang tergabung di organisasi ini tumbuh dengan baik dalam kerangka membangun bangsa dan Negara Indonesia,†Kata Charles Simbolon.
“Perkembangan IT dan dunia cyber yang sangat pesat juga menimbulkan dampak negative terutama dengan beredarnya berita berita Hoax, maka Peran media online harus dikembangkan kearah yang positif terutama dalam mengedukasi public. Peran AMI adalah memberikan wadah agar rekan rekan yang tergabung di organisasi ini tumbuh dengan baik dalam kerangka membangun bangsa dan Negara Indonesia,†Kata Charles Simbolon.
Sementara itu Menurut Wakil Ketua AMI Josua Victor, “Hari ini, secara resmi AMI dideklarasikan, kita berharap posisi kita sebagai wartawan “abu-abu” yang saat ini belum terlalu jelas posisinya dan bergerak secara masing-masing dapat terwadahi” ujarnya.
Hal tersebut dikatakan keduanya terkait posisi media online non mainstream saat ini, dan belum lengkapnya regulasi atau undang-undang yang secara terperinci mengatur keberadaan media online itu sendiri. Hadirnya AMI diharapkan para anggota untuk dapat menjembatani media-media online non mainstream dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam hal pemberitaan dan edukasi masyarakat agar terus berkarya selama konten yang dihadirkan real dan tidak mengandung unsur hoax.
Resmi dideklarasikan, keberadaan AMI diharapkan mampu menampung aspirasi seluruh anggota serta menjadi jembatan dengan pihak pemerintah dan terkait dalam hal edukasi dan informasi publik. Seperti yang diungkapkan salah satu anggota yang hadir saat itu, Kasiyanto (wartajakarta.com), “Saya pribadi sangat mengapresiasi langkah para penggagas AMI. Harapan saya, AMI bersama pemerintah dan lembaga terkiat dapat berjalan berdampingan membangun bangsa melalui pemberitaan dan edukasi masyarakat,” (Lin)
