Warta DKI
Berita UtamaBisnisNasional

Tutupnya Pabrik Sanken, Alarm Darurat Ancaman PHK

presiden-partai-buruh-said-iqbal-768x512

Wartadki.com|Jakarta, — Kurang lebih 400 orang buruh PT Sanken Indonesia dipastikan ter-PHK semuanya pada bulan Juni 2025. Penyebabnya adalah tutupnya perusahaan atau PT Sanken Indonesia tidak beroperasi lagi di Indonesia tetapi beroperasi kembali ke Jepang. Perusahaan elektronik yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100 Cibitung Bekasi ini sebelumnya dari setahun yang lalu sudah mem-PHK 500 orang buruh yang sebelumnya memproduksi semikonduktor, berubah menjadi power supply dengan mayoritas orientasi ekspor ke Jepang.

“Dengan ditutupnya pabrik Sanken di Indonesia telah mengakibatkan 900 orang buruh kehilangan pekerjaan dengan masa kerja rata-rata 15 tahun dengan usia pekerja 30-40 tahun yang bisa dipastikan akan sulit mencari kerja pasca di-PHK dan outputnya adalah menambah angka pengangguran yang makin tinggi, yang sebelumnya industri tekstil, garmen, dan sepatu juga sudah mengalami PHK besar-besaran ratusan ribu buruh di tahun 2024,” ujar Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI, Said Iqbal.

“400 orang buruh PT Sanken Indonesia yang merupakan anggota KSPI hingga saat ini masih bekerja sampai dengan Juni 2025. Manajemen perusahaan sudah memberitahu kepada karyawan dari satu tahun yang lalu bahwa perusahaan akan ditutup atau berhenti beroperasi pada bulan Juni 2025,” lanjutnya.

Serikat pekerja FSPMI-KSPI PT Sanken Indonesia masih terus berunding dengan manajemen perusahaan tentang besaran pesangon dan hak-hak lainnya yang akan diterima pekerja.  PT Sanken Indonesia yang berasal dari Jepang ini telah setuju untuk memberikan pesangon karyawannya sebesar 2,6 kali peraturan undang-undang, atau 1,6 kali di atas 1 kali peraturan undang-undang. Tetapi serikat pekerja masih menegosiasikan di atas 3 kali peraturan undang-undang dikarenakan rata-rata usia pekerja akan sulit mencari pekerjaan baru pasca PHK dan perusahaan selama beroperasi di Indonesia puluhan tahun mendapatkan keuntungan yang besar sekali.

“Perundingan antara serikat pekerja FSPMI-KSPI dengan manajemen perusahaan masih terus berlangsung dan kedua belah pihak bersepakat tidak akan melibatkan pihak ketiga termasuk pemerintah dalam perundingan internal ini,” kata Said Iqbal.

Partai Buruh dan KSPI memohon dengan tegas kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan impor ugal-ugalan dan liberalisasi importir di sektor industri tekstil, garmen, sepatu, elektronik elektrik, dan otomotif truk serta dump truk yang akan mematikan industri nasional dan menyebabkan ancaman PHK besar-besaran. Bila keempat menteri tersebut tidak sanggup membangun industri nasional dan melindungi buruh dari ancaman PHK besar-besaran, maka sebaiknya diganti dan di-reshuffle sebelum ratusan ribu buruh benar-benar mengalami PHK akibat pabrik yang ada di Indonesia relokasi kembali ke negara asalnya atau negara lainnya.

Disampaikan Said Iqbal, Partai Buruh dan KSPI akan menggelar aksi besar-besaran di seluruh wilayah Indonesia sebelum memasuki bulan Ramadhan untuk meminta pemerintah melindungi buruh dari ancaman PHK besar-besaran dan membangun industri nasional yang kuat.

Related posts

Dandim 0316/Batam Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan, Gelar Peresmian Kampung Pancasila Di Kampung Tua Belian Batam Kota

Redaksi

Musrenbang RKPD Perencanaan Tahun 2023, Demi Terwujudnya Kabupaten Bogor Termaju, Nyaman dan Berkeadaban

Redaksi

Persiapan HUT Ke-25 Apkasi: Rakor Intensif dengan Pemkab Minahasa Utara

Redaksi

Sekda Terima Arahan Gubernur Untuk Segera Pulihkan Wilayah Terdampak Bencana

Redaksi

Kuasa Hukum: JPU Memutar Balikan Fakta, Alex Bonpis  Harus Dibebaskan

Redaksi

Semarak Ansor Bersholawat Diramaikan Veve Zulfikar Hingga Kapolres Depok Jadi Qori

Redaksi

Leave a Comment