Warta DKI
FituredHukum

Nasabah Bank JTrust, Korban Terdakwa Dions Christy Silitongan Minta Majelis Memulihkan Rekening Pelapor

Nasabah Bank JTrust, Korban Terdakwa

Wartadki.com|Jakarta, — Sidang perkara dugaan tindak pidana pencucian uang dan tindak Pidana perbankan dengan terdakwa Diona Christy Silitonga di Pengadilan Negeri Jakarta Utara kembali dibuka oleh majelis hakim pimpinan Hasmy dengan agenda duplik (tanggapan atas replik ) Jaksa Penuntut Umum (JPU), Kamis (25/9:2025) . Tim kuasa hukum terdakw meminta kepada majelis hakim agar membebaskan terdakwa.

Sementara itu keluarga korban pencurian uang nasabah Bank JTrust, meminta Majelis Hakim supaya dalam amar putusannya memerintahkan Bank JTrust untuk memulihkan Rekening pelapor/korban dan menghukum terdakwa Diona Christy Silitonga dengan hukuman maksimal karena telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar hukum sebagaimana dalam dakwaan dan tuntutan JPU tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Kuasa Hukum korban menyampaikan, bahwa isi Replik Penasehat Hukum terdakwa sama dengan isi dalam nota Pledoi yang dibacakan pada persidangan sebelumnya. Dalam hal ini Penasehat Hukum terdakwa isi Pembelaannya berbeda dengan nota Pembelaan (Pledoi) pribadi terdakwa sendiri.

Dalam Pledoi terdakwa Diona Christy Silitonga yang juga penatua gereja itu, mengakui kesalahan atau perbuatannya dan meminta keringanan hukuman kepada Majelis. Sedangkan Pledoi Penasehat Hukum meminta terdakwa dibebaskan.

“Disini kita sebagai Keluarga korban dan korban memohon agar Hakim yang mulia menghukum terdakwa Diona Christy Silitonga dengan hukuman maksimal sesuai dengan UU yang berlaku dan memohon agar Majelis Hakim memerintahkan Jtrust Bank untuk memulihkan Rekening korban MCHST,” Kata dia.

Keluarga korban menambahkan, pihaknya memiliki rekaman pengakuan Diona Silitonga yang menyatakan terdakwa mengakui bahwa terdakwa menggunakan uang pelapor untuk membayar kerugian nasabah lainnya secara bertahap. Bahwa Diona Christy Silitonga bilang uang pelapor MCHST digunakan buat bayar korbannya yang lain, ungkapnya. Didalam rekaman tersebut juga terdakwa menyebut-nyebut nama Feby yang diketahui sebagai tante terdakwa. Dimana Feby tersebut diakui terdakwa akan mengembalikan uang pelapor utuh secepatnya, namun janji itu juga belum ditepati.

Majelis menyampaikan juga bahwa pembacaan duplik oleh Penasehat Hukum isinya sama dengan pledoi yang sudah dibacakan sebelumnya, “ini yang dibaca hanya pengulangan saja seperti yang dibacakan kemarin ya ? Tanya pimpinan sidang. Ada kesamaan Duplik dan Pledoinya serta banyak kesalahan sehingga ada perbaikan di depan Majelis, tapi dijawab olehnPenasehat Hukum bahwa itu meripakan penegasan mengenai dugaan kesalahan penerapan pasal JPU .

Pada persidangan sebelumnya JPU Melda Siagian, memohon kepada Majelis Hakim supaya menghukum terdakwa Diona Christy Silitonga, selaku karyawan Bank JTrust dengan tuntutan 10 tahun penjara, denda 200 juta rupiah subsider 6 bulan kurungan.

Dalam Repliknya, JPU menolak secara jelas dan tegas semua Nota pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa. bahwa dalam dalil-dalil yang disampaikan pihak Penasehat hukum terdakwa, seolah hanya mencari “alasan Pembenar” yang tidak memiliki dasar yang jelas dan sangat bertolak belakang dengan fakta sebenarnya. JPU tetap konsisten pada tuntutan semula bahwasanya terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana.

Dalam dakwaan JPU , terdakwa Diona Christy Silitonga, melakukan perbuatannya pada 2019 hingga 2022, di Bank JTrust Cabang Muara Karang, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Diona Christy Silitonga bekerja di Bank J Trust Cabang Muara Karang Jakarta Utara dengan Surat Keputusan PT. Bank Century,Tbk No. 428/SK/Century/HRD/VI/2009 tanggal 25 Juni 2009, tentang pengangkatan sebagai karyawan tetap dan terdakwa diangkat sebagai Funding Marketing officer pada Sub Branch Muara Karang Utara yang tugasnya mencari nasabah, memberikan pelayanan transaksi kepada nasabah dan menawarkan produk perbankan milik Bank JTrust.

Terdakwa diduga memalsukan tanda tangan saksi korban di dokumen formulir penarikan tunai dan formulir pemindah bukuan untuk terdakwa gunakan. Dalam pembukaan rekening saksi MCHST memberikan uang secara Tunai kepada terdakwa lalu dilakukan setoran tunai ke rekening Bank JTrust Norek 21001 ***** atas nama korban, sehingga merugikan uang korban Rp 1.6 miliar termasuk uang asuransi.

Related posts

Kuasa Hukum: Keterangan Saksi Tidak Relevan

Redaksi

Majelis Hakim PN Jakut Vonis Terdakwa Aseng Perkara Narkotika Lebih Rendah Dari Tuntutan JPU

Redaksi

Peduli Sosial YBM BRILian Jalankan Program ATM Beras

Redaksi

Terdakwa Tindak Pidana Pemalsuan Dituntut 2 Tahun Penjara

Redaksi

Pimpinan Tahfidz Group Pusat Berbagi Bingkisan Lebaran Untuk Yatim dan Dhuafa di Ciomas

Redaksi

Meriahkan Hari Guru Nasional, SMP Islam Raden Patah Depok Gelar Acara Pentas Seni dan Penerimaan Siswa Baru

Redaksi

Leave a Comment