Wartadki.com|Jakarta, — Indonesia, negara yang terdiri dari ribuan pulau, sangat bergantung pada industri maritimnya. Dari pelayaran hingga perikanan dan pariwisata, laut memainkan peran penting dalam perekonomian negara. Namun, dalam hal tenaga kerja maritim global, Indonesia menghadapi persaingan ketat, terutama dari Filipina, yang dikenal menghasilkan pelaut yang terampil. Untuk mempertahankan posisinya di dunia maritim, Indonesia harus fokus pada peningkatan kualitas pelaut dan awak kapal mereka.
Filipina telah lama menjadi pemasok utama pelaut di seluruh dunia. Pelaut Filipina dikenal karena keterampilan teknis yang kuat, kemampuan bahasa Inggris yang baik, dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja internasional. Hal ini membuat mereka sangat dicari oleh perusahaan pelayaran global. Sebaliknya, meskipun Indonesia memiliki banyak pelaut, mereka seringkali menghadapi kekurangan keterampilan, terutama dalam teknologi maritim canggih dan memenuhi standar internasional.
Salah satu tantangan utama bagi pelaut Indonesia adalah kualitas pelatihan mereka. Meskipun negara ini memiliki sejumlah sekolah maritim yang berkembang, fasilitas dan sertifikasi internasionalnya masih tertinggal. Ini memengaruhi kemampuan pelaut Indonesia untuk bersaing dalam pekerjaan bergaji tinggi di kapal internasional. Untuk memperbaikinya, Indonesia perlu berinvestasi dalam fasilitas pelatihan yang lebih baik, memperbarui program pendidikan, dan memastikan bahwa pelaut memenuhi standar industri global.
Selain itu, kemampuan bahasa Inggris adalah area lain di mana pelaut Indonesia seringkali kurang. Karena bahasa Inggris adalah bahasa utama yang digunakan di kapal internasional, kefasihan sangat penting untuk komunikasi yang jelas dan keselamatan di laut. Meningkatkan keterampilan bahasa bersama dengan keahlian teknis sangat penting untuk memastikan pelaut Indonesia dapat bersaing dengan pelaut Filipina di pasar kerja global. Bahkan pada tanggal 10 Oktober 2024, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan mengeluarkan Surat Edaran Nomor SE-BPSDMP 9 Tahun 2024 untuk menghimbau peningkatan kompetensi dan kefasihan berbahasa Inggris bagi seluruh jajaran SDM Perhubungan.
Kesimpulannya, industri maritim Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai poros maritim dunia 2045, tetapi agar pelautnya sukses di panggung global, perbaikan signifikan diperlukan dalam pelatihan, pengembangan keterampilan, dan kemampuan bahasa. Dengan berinvestasi dalam pendidikan modern, sistem sertifikasi yang lebih baik, dan mendukung pertumbuhan pribadi serta profesional pelaut, Indonesia dapat memperkuat tenaga kerja maritimnya dan mengamankan posisi yang lebih kuat dalam perekonomian maritim internasional. Mari kita bersama-sama turut membangun negeri, demi kemajuan Indonesia. (Heny)