Wartadki.com | Jakarta – Presiden Joko Widodo kembali berkeluh kesah setelah penyerapan anggaran untuk penanganan virus corona (Covid-19) masih minim.
Dari total Rp 695,2 triliun, anggaran yang terserap baru sekitar 19% atau Rp 136 triliun. Padahal sebelumnya, Jokowi sudah sempat menegur para menteri atas lambatnya penyerapan tersebut.
“Mengenai penyerapan stimulus penanganan Covid-19 ini masih belum optimal dan kecepatan masih kurang,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas secara virtual di Istana Merdeka, Senin (27/7/2021).
Menurut Ketua LSM Penjara PN Deddy, berdasarkan informasi diterima LSM Penjara PN Kabupaten Bogor, serapan sektor kesehatan bahkan masih di bawah 10%, penyerapan anggaran pada sektor tersebut baru 7% dari yang disediakan, Serapan anggaran yang lebih buruk terjadi pada anggaran untuk dukungan sektoral daerah juga baru 6,5%. Sementara serapan dengan tingkat tertinggi adalah serapan untuk perlindungan sosial yang mencapai 38%,” Ungkapnya (28/7/2021)
“Tidak hanya di sisi kesehatan dan sosial, di sisi ekonomi pun serapan masih terlihat minim. Menurut informasi yang di terima Lsm Penjara Pn, serapan untuk insentif usaha baru sekitar 13% dan serapan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baru 25% termasuk dana yang ditempatkan di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.” papar Deddy.
Deddy ketua Lsm Penjara Pn mengatakan Inilah yang harus segera diatasi oleh komite dengan melakukan langkah terobosan, kerja lebih cepat, sehingga serapan anggaran yang belum optimal betul-betul bisa diselesaikan,” tegasnya.
Permasalahan ini menurut deddy, Pemerintah daerah harus lebih ekstra mengambil langkah cepat agar pademi covid-19 ini bisa segerah selesai. Bila terdapat regulasi yang bermasalah segera lakukan revisi untuk mempercepat proses.”tutup Deddy.