DEPOK – Curah hujan yang terus meningkat akhir-akhir ini telah menyebabkan beberapa ruas jalan dan sebagian pemukiman di wilayah Depok terendam bahkan banjir, melanda di pemukiman sudah berlangsung puluhan tahun tanpa ada solusi yang jelas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Manto mnegungkapkan kepada wartadki,pada Selasa (28/2), mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan beberapa pekerjaan untuk mengurangi dampak resiko banjir yang sudah menahun di perumahan Bukit Cengkeh dan seputar pemukiman di wilayah Taman Duta,
“Sebenarnya kami sudah melakukan beberapa kegiatan bersih-bersih di Kali Laya seperti angkut sampah setiap seminggu dua kali kemudian dengan menggunakan jaring agar sampah yang terbawa arus tidak akhirnya dapat menyumbat saluran termasuk yang dihilir dekat Pasar Pal,” ujarnya
Tidak hanya dengan mengandalkan tenaga manusia tetapi saat ini pihaknya juga menggunakan alat berat untuk mengeruk sampah hal ini dilakukan agar dapat lebih cepat mengangkat sampah yang tertimbun akibat terbawa arus.
” Saat inipun kami sedang mengerahkan alat berat untuk normalisasi setu pengarengan,tahun 2015 kami sudah melakukan penurapan di berapa titik di Kalilaya yang rawan longsor hal ini di lakukan untuk mengurangi dampak banjir agar tidak semakin meluas,” jelasnya
Bahkan dirinya menjamin apabila sodetan yang dilakukan oleh Kementrian PUPR berhasil maka banjir yang selama ini menghantui warga pemukiman akibat meluapnya kali laya akan berkurang bahkan tidak sama sekali terjadi banjir.
“Solusi selanjutnya membuat sodetan dari setu pengarengan ke kali Sugutamu, dengan harapan debit air yang melewati Kalilaya akan berkurang dan berdampak tidak luber ke area Taman Duta dan sekitarnya,” katanya.
Namun demikian pihaknya tidak memungkiri adanya kendala dari rencana sodetan yang dilakukan oleh Kementrian PUPR.
“Kalau masalah sodetan ini bisa selesai maka insya Allah tidak akan banjir lagi tetapi kan masalahnya tim mempunyai hambatan terkait pembebasan lahan dan itu seluruhnya di lakukan oleh Kementrian dan itu sudah berjalan,” tandasnya.
Sementara itu menurut Hari, warga perumahan Pondok Duta, “bencana banjir sudah terjadi dari dulu, akan tetapi tidak begitu parah hanya semata kaki orang dewasa, hanya saja pesatnya pertumbuhan jumlah bangunan dan penduduk dan pembangunan sekolah di Pondok Duta jadi semakin bertambah banjirnya karena pihak sekolah tidak membuat saluran air, serta saluran air yang Arah ke jalan Haji Rijin tidak ada (di depan rumah) polisi Bogor yang besar, dan ada saluran air yg tertutup bangunan, ujarnya kepada wartadki, pada Senin,(28/2). (yopi)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Manto mnegungkapkan kepada wartadki,pada Selasa (28/2), mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan beberapa pekerjaan untuk mengurangi dampak resiko banjir yang sudah menahun di perumahan Bukit Cengkeh dan seputar pemukiman di wilayah Taman Duta,
“Sebenarnya kami sudah melakukan beberapa kegiatan bersih-bersih di Kali Laya seperti angkut sampah setiap seminggu dua kali kemudian dengan menggunakan jaring agar sampah yang terbawa arus tidak akhirnya dapat menyumbat saluran termasuk yang dihilir dekat Pasar Pal,” ujarnya
Tidak hanya dengan mengandalkan tenaga manusia tetapi saat ini pihaknya juga menggunakan alat berat untuk mengeruk sampah hal ini dilakukan agar dapat lebih cepat mengangkat sampah yang tertimbun akibat terbawa arus.
” Saat inipun kami sedang mengerahkan alat berat untuk normalisasi setu pengarengan,tahun 2015 kami sudah melakukan penurapan di berapa titik di Kalilaya yang rawan longsor hal ini di lakukan untuk mengurangi dampak banjir agar tidak semakin meluas,” jelasnya
Bahkan dirinya menjamin apabila sodetan yang dilakukan oleh Kementrian PUPR berhasil maka banjir yang selama ini menghantui warga pemukiman akibat meluapnya kali laya akan berkurang bahkan tidak sama sekali terjadi banjir.
“Solusi selanjutnya membuat sodetan dari setu pengarengan ke kali Sugutamu, dengan harapan debit air yang melewati Kalilaya akan berkurang dan berdampak tidak luber ke area Taman Duta dan sekitarnya,” katanya.
Namun demikian pihaknya tidak memungkiri adanya kendala dari rencana sodetan yang dilakukan oleh Kementrian PUPR.
“Kalau masalah sodetan ini bisa selesai maka insya Allah tidak akan banjir lagi tetapi kan masalahnya tim mempunyai hambatan terkait pembebasan lahan dan itu seluruhnya di lakukan oleh Kementrian dan itu sudah berjalan,” tandasnya.
Sementara itu menurut Hari, warga perumahan Pondok Duta, “bencana banjir sudah terjadi dari dulu, akan tetapi tidak begitu parah hanya semata kaki orang dewasa, hanya saja pesatnya pertumbuhan jumlah bangunan dan penduduk dan pembangunan sekolah di Pondok Duta jadi semakin bertambah banjirnya karena pihak sekolah tidak membuat saluran air, serta saluran air yang Arah ke jalan Haji Rijin tidak ada (di depan rumah) polisi Bogor yang besar, dan ada saluran air yg tertutup bangunan, ujarnya kepada wartadki, pada Senin,(28/2). (yopi)