Depok -Ironi dunia pendidikan itu ada di sekolah Madrasah Tsanawiyah di Jatimulya, Cilodong Depok, kegiatan belajar mengajar siswa dilangsungkan tanpa menggunakan kursi dan meja. Siswa terpaksa mengunakan alas tikar secara lesehan.
Maraknya pemberitaan di media massa dan sosial, direspon oleh Turiman Anggota Komisi D DPRD Kota Depok yang akan berencana meninjau langsung kegiatan belajar mengajar di MTS (Madrasah Tsanawiyah ) di Jatimulya Cilodong tersebut.
“Segera kita akan tinjau sekolah tersebut karena kita sendiri tidak tahu kondisinya seperti apa,” katanya, Rabu (16/08).
Turiman membenarkan bahwa memang sekolah MTSÂ Berada di bawah departemen agama namun demikian pihaknya mengatakan seharusnya pemerintah setempat juga harus ikut memikirkan bagaimana caranya agar anak-anak dapat belajar dengan layak.
“Memang Pemerintah daerah sifatnya hanya koordinasi saja,kita juga sudah mengkritisi terkait dengan kebutuhan sekolah ke agamaan karena kalau pun kita membantu itu sifatnya hanya hibah,” jelasnya.
Lebih lanjut di katakan bahwa tujuan komisi D ke sekolah tersebut ingin mematikan permasalah yang ada, bagaimana siswa tersebut bisa belajar di lantai.
“Saya tidak mau menjuge pemerintah, untuk itu kita harus melihat permasalahan ini dengan benar apakah karena kelebihan siswa atau apa,” jelasnya.
Dikatakan Turiman bahwa permasalah ini akan menjadi perhatian bersama untuk itu dirinya berharap komunikasi antara Pemerinta Daerah dengan Departemen Agama dapat terjalin dengan baik karena menurutnya masalah ini hanya kurang komunikasi.
Sementara itu Kantor Kepala Agama Kota Depok Ismettulloh Syarif membenarkan adanya sekolah MTS Negeri yang dalam proses belajar mengajar di lantai.
“Iya benar memang ada dua kelas yang belajar di lantai hal tersebut karena pesanan mebeler yang belum datang kemudian faktor berikutnya karena imbas pemberlakuan kurikulum 2013 dimana sekolah di wajib kan satu sift semua harus masuk pagi tidak ada lagi yang masuk siang, jadi memang betul tapi bukan karena hal lain seperti di tulis di media karena kami juga tidak ingin mentelantarkan anak didik kami,” ujarnya. (yopi)