Sebelumnya, Perwira Baterai (Parai) Yonif Armed 7/GS, Lettu Arm Suryakencana Sembiring mengatakan, persiapan sudah dilakukan pihaknya untuk menyambut Raja Arab Saudi, sesaat akan bertugas untuk menembakkan 21 kali dentuman.
“Saya yang memimpin ada rasa bercampur senang dan ini merupakan tugas penting. Jadi takut ada gangguan dan takut kena teguran, doa kita semua agar lancar,” ungkapnya.
Ia memperkirakan lamanya dentuman meriam berlangsung selama 141 detik dan hanya satuan Armed 7/GS yang memiliki senjata tersebut. Dari beberapa tahun lalu hitungan disesuaikan dengan lagu Kenegaraan.
” Total 21 kali tembakan karena Kepala Negara dan Raja satu tingkat. Enam meriam harus tepat mendentum hingga akhir lagu kenegaraan Arab Saudi dan Republik Indonesia. Kalau mampet satu disambung dengan penembakan berikutnya. Ada empat personil TNI Batalyon Armed 7 Kodam Jaya yang menangani satu meriam yaitu Komandan Pucuk (Dancuk), penembak, pengisi dan pengambil selongsong,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, dentuman meriam sebanyak 21 kali disesuaikan dengan lamanya lagu kenegaraan dinyanyikan. Untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan sekitar meriam pihaknya akan melakukan sterilisasi.
“Suara meriam ini bisa terdengar hingga radius 300 meter. Jadi harus di sterilisasi, kami akan memulai dentuman dengan menunggu aba-aba dari dalam Istana Bogor,” terangnya. (humas kota bogor)