Wartadki.com|Depok, — Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah Jakarta menggelar wisuda sarjana ke-16. Prosesi wisuda berjalan penuh dengan khidmat dan lancar. Hal itu diungkapkan Ketua STAI Al-Hamidiyah Jakarta Dr. H. Isep Djuanda.
Menurutnya, Wisuda ke-16 ini diikuti oleh 72 wisudawan, terdiri dari 63 wisudawan Program Studi Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 9 wisudawan Program Studi Sarjana Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Dengan demikian, jumlah wisudawan mulai dari wisuda ke 1 sampai wisuda ke 16 sebanyak 795 wisudawan (PAI 550 wisudawan dan PIAUD 245 wisudawan).
“Wisuda menandai pencapaian penting dalam perjalanan pendidikan, sekaligus menjadi momen refleksi dan awal baru menuju jenjang selanjutnya,”ujarnya di Sawangan.
Menurutnya, Almaghfurlah KH. Achmad Sjaichu mendirikan STAI Al-Hamidiyah sebagai tanggung jawab pada umat dan berharap menjadi pusat studi serta syiar Agama Islam yang bermanfaat untuk masyarakat. Untuk itu, dirinya berharap agar para wisudawan terus bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
“Kualitas diri bukan diukur dari seberapa banyak orang mengenalmu. Tapi, dari seberapa besar manfaat yang diberikan untuk orang lain. Tetaplah berorientasi pada kebaikan, dan kedepankan adab. Alhamdulillah, kami ucapkan terimakasih banyak atas kerjasamanya selama ini khususnya Yayasan Islam Al-Hamidiyah,” katanya.
Terus Berkarya dan Berinovasi ditengah Perkembangan Teknologi
Hal senada diutarakan Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementrian Agama RI Dr. H. Asroi. Menurutnya, dengan kemajuan teknologi seperti hadirnya AI bisa menjadi ancaman bagi kemajuan SDM. Salah satunya, adanya fenomena plagiarisme di kalangan mahasiswa.
“Berdasarkan data dari Dikti menyebutkan sebanyak 51 % mahasiswa melakukan Plagiarisme. Tentu kita prihatin dengan kondisi tersebut. Kita harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi, terus berinovasi dalam prestasi. Dengan terus mengasah kemampuan, berpikiran luas, mampu memilah dan memilih,” jelas mantan Dosen STAI Al-Hamidiyah ini.
Dirinya juga mengingatkan adanya fenomena dislokasi (salah menempatkan-red) agama. Ia mencontohkan agar dagangan laris meminta amalan atau wirid tertentu. Adanya orang yang mau mencari jodoh dengan meminta amalan atau wirid.
“Begitu juga orang mau makan di restoran dia update status dan ngevlog sampai lupa membaca doa mau makan. Esensi dari agama memiliki makna luas yaitu Rahmatan Lil Alamin atau Rahmat bagi alam semesta,”terangnya.
Sebagaimana diketahui pencapaian STAI Al-Hamidiyah diantaranya dalam kurun waktu 5 tahun telah menghasilkan 258 publikasi ilmiah. Mendevelop dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), sesuai Permen-dikbudristek. Menyiapkan dokumen Reakreditasi Prodi S1 PAI dan Prodi S1 PIAUD.
Mengembangkan Open Journal System dengan nama “e-Azkia Journal of Islamic Education in Asia”. Penandatanganan Kerjasama Pemerintah Kota Depok dan STAI Al Hamidiyah Jakarta dalam bentuk MOU dalam bidang Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dan capaian lainnya bagi perkembangan kampus dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut nampak hadir Wakil Koordinator Kopertais Wilayah II Jawa Barat Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah yang juga memberikan sambutan. Wisuda yang berjalan lancar dipandu oleh MC Hadzirotul Qudsiyah dan doa oleh Dr. Muhajirin. Dihadiri juga oleh Pembina dan Pengawas YIA Sjaichu, H. Zainul Mujahidin, Jajaran Board of Director yang juga zuriat KH. Achmad Sjaichu, diantaranya Achmad Firdaus, Marti Alifa, Reza Fauzan Bobby, serta Iman Sasraningrat yang bertindak sebagai Pimpinan Sidang Senat. Hadir pula para dosen diantaranya: Bu Ika, Bu Eva, dosen purnabakti, tamu undangan, dan wali wisudawan.