Wartadki.com|Depok, — Secara geografis Kota Depok masih terdapat adanya ancaman bencana seperti banjir dan longsor. Adanya curah hujan deras mengakibatkan sungai meluap dan banjir perlu diwaspadai jika terjadi bencana. Kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang Search and Rescue (SAR) perlu ditingkatkan dalam menghadapi kesiapsiagaan darurat.
Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi V Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sudjatmiko. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sebagai mitra kerja Komisi V DPR RI Workshop Pemberdayaan Masyarakat. Tema yang diangkat “Mari Wujudkan Masyarakat Yang Sadar (Aware) Terhadap Resiko Kondisi Membahayakan Manusia”.
“Acara ini merupakan program Basarnas, yang ada beberapa tahapan yang dilalui untuk mengedukasi masyarakat. Melalui Workshop ini adalah merupakan pendidikan bagi pemula. Paling tidak, mereka tahu kalau terjadi bencana, siapa yang harus ditolong, titik mana, bagaimana menolongnya,”ujarnya seusai acara di kantor Kelurahan Pondok Terong, Cipayung.

Menurutnya, kegiatan tersebut sangat positif dalam memberikan pengetahuan dan kesadaran tentang SAR. Tidak bisa dipungkiri, lanjutnya, partisipasi masyarakat dalam operasi SAR dapat meningkatkan kemampuan dan efektivitas pencarian dan pertolongan.
“Tentu, dalam menjalankannya tidak bisa sendiri-sendiri namun melibatkan seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.
Dirinya berharap agar kedepan Basarnas bisa bekerjasama dengan Instansi di Pemerintah Kota Depok seperti: Damkar, Satpol PP, melibatkan lembaga maupun komunitas masyarakat.
“Tentu, Aparatur Pemerintah di Kota Depok ikut aktif dalam bersinergi dan berkolaborasi dengan Basarnas. Tidak harus menunggu, tapi mendatangi Basarnas secara langsung,”katanya.
Hal senada diungkapkan Deputi Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Moh Barokna Haulah. Menurutnya, kantor Basarnas dan SDM juga terbatas. Menurutnya, jika terjadi bencana atau darurat akan terkendala oleh waktu dan tempat. Sehingga, perlu melibatkan masyarakat dalam kesiapsiagaan SARS.
“Kita tidak bisa memprediksi terjadinya bencana, tetapi bisa mengantisipasinya. Secara geografis memang tempat kita rawan bencana. Alhamdulillah, Depok relatif aman. Namun, yang sering terjadi di luar itu adanya ancaman buaya tapi di Depok yang sering korban tenggelam di Situ, Sungai, longsor, ada juga kecelakaan atau kebakaran. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang SAR. Sebab, diperlukan kecepatan dan kesiapsiagaan dalam respon kondisi darurat,” katanya.
Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah mengapresiasi Sudjatmiko dan Basarnas dalam kegiatan workshop tersebut. Menurutnya, perlunya jejaring dalam kesiapsiagaan darurat SAR yang melibatkan masyarakat.
“Kolaborasi antara Basarnas dan Pemkot Depok harus diperkuat. Begitu juga dengan kesiapsiagaan warganya. Karena perlunya pengetahuan tentang penanggulangan bencana dan prosedurnya. Kesiapsiagaan bencana merupakan integral dari visi Bersama Depok maju,” terangnya.
Nampak hadir Desiana Kartika Bahari Kantor SAR Jakarta, Kepala Dimas Damkar Depok Adnan Mahyudin, dan lainnya. Dalam kesempatan tersebut sebanyak 120 peserta dari berbagai unsur perwakilan masyarakat. Peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang terdiri dari materi dan praktek.