Bogor – Pemkab Bogor melalui Dinas PUPR telah merealisasikan bantuan perbaikan jalur akses Bogor-Cianjur  dengan menggunakan anggaran Bencana alam dari pihak BPBD Kabupaten Bogor, seperti yang dikatakan Kepala Dinas PUPR beberapa hari lalu.
Akan tetapi menurut Camat Jonggol, Beben Suhendar, pihaknya saat ini terus mengupayakan mengajukan bantuan dari pihak terkait, agar cepat memproses dan memperbaiki akses utama jembatan penghubung dua daerah tersebut. Sejak amblasnya jembatan Cipamingkis yang telah berusia hingga puluhan tahun itu, tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Daerah meski telah meninjau ke lokasi itu, Saat di jumpai Wartadki.com, Senin (8/5).
Namun  sejak amblasnya jembatan Cipamingkis, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor pada Kamis,13/4, yang memutuskan akses jalan Bogor – Cianjur, mengakibatkan putusnya akses bagi masyarakat wilayah Timur dari Kabupaten Bogor,  hingga detik ini belum terlihat  adanya  tanda- tanda untuk diperbaiki.
Padahal,tidak kurang mendapat sorotan dari pejabat daerah dari Bupati Bogor, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan hingga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Â .
“Kami dari pihak Kecamatan selalu berupaya yang terbaik untuk mendapat bantuan perbaikan jembatan Cipamingkis, namun apa daya jika kami di pemerintah tingkat Kecamatan ini  hanya memiliki keterbatasan kewenangan dalam menangani persoalan ini,” ungkap Beben kepada Wartadki.com
Beben juga menambahkan bahwa upaya yang telah  dilakukannya, mengalihkan akses yang dilalui bagi pengendara roda empat (Mobil) yang kini harus melintasi jalan di Desa Weninggalih-Cibarusah,  dirinya mengaku telah mengurangi beban pemda setempat dalam perbaikan jalur sepanjang dua koma empat kilometer tersebut.
Semenjak amblasnya jembatan Cipamingkis berapa pekan lalu, kendaraan roda empat maupun lebih dialihkan melintasi jalur Desa Weninggalih, Desa Sirnagalih sampai Cibarusah. Dimana kondisi jalannya itu masih mentah alias tanah lumpur, jadi hasil bantuan swadaya masyarakat terkumpul lah bantuan berupa satu alat berat Belco, Loder (mesin giling penghalus jalan), dan sembilan belas truk berisikan sirtu (batukali) untuk membenahi jalan tersebut,” jelasnya lagi.
“Setahu kami belum ada bantuan yang berarti. Perbaikan yang dilakukan dinas PUPR, kita anggap masih kurang maksimal karena jalan akses itu sampai saat ini masih dengan kondisi sangat buruk atau mentah, jalan bertanah. Jadi jika hanya sifatnya jalan itu ditaburi bebatuan saja, ya masih kurang maksimallah apalagi kendaraan yang melintas jenis kendaraan beroda enam hingga lebih (truk fuso), seharusnya untuk perbaikan sementara itu menggunakan limstoon (batu karang) biar kuat,” jelasnya.
Beben berharap, dalam menangani permasalahan bencana alam yang menimpa ditempat bertugasnya itu. Berharap, dinas terkait bisa menyalurkan bantuan bentuk perbaikan atau membangun kembali jembatan Cipamingkis seperti layaknya.
“Kami berharap sekali kepada pihak terkait untuk  menyalurkan bantuannya segera. Karena ini semua adalah aspirasi dari masyarakat Jonggol, Cileungsi dan sekitarnya, agar jembatan Cipamingkis dapat diperbaiki dengan cepat. Kalau perlu, untuk sementara sesuai pengajuan kita pada Jumat (5/5), bangun terlebih dulu saja jembatan darurat jenis Welly (terbuat dari besi) agar pengguna kendaraan roda dua dan empat dapat menggunakannya tanpa harus memutar arah lagi seperti saat ini,” Pungkasnya. (wawan suherman)