Depok- Masih dalam rangkaian HUT Lembaga Pemasyarakatan ke 53,Lapas Cilodong Depok menggelar kegiatan Paskah bersama yang di hadiri puluhan warga binaan yang dengan khusyuk mendengarkan khotbah dari Pdt TD Gultom.
Tema yang diangkat dalam Paskah bersama kali ini adalah Kebangkitan Kristus membebaskan kita dari kuasa kematian, untuk itu Pdt Gultom mengajak kepada warga binaan Rutan Cilodong kelas II B untuk dapat melupakan masa kelam nya dan kembali bangkit untuk menjadi contoh dan menjadi garam untuk keluarga maupun masyarakat.
“Saya berharap kepada warga binaan untuk tidak lagi melihat masa lalu nya tetapi bangkit dan keluar untuk bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa saya telah berubah karena perubahan tanpa bukti itu sia-sia,” jelasnya di sela-sela memberikan khotbah kepada warga binaan di Lapas Cilodong Depok, Jawa Barat, Minggu (23/04)
Lebih lanjut Gultom kembali menegaskan kepada seluruh warga binaan untuk tidak ragu-ragu dalam mengambil peran dalam masyarakat.
“Buktikan dan jangan mempunyai pikiran bahwa warga di luar sana menolak kita, buktikan bahwa kita telah bertobat karena Tuhan telah berkata satu orang bertobat maka se isi rumah akan diselamatkan,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Rutan Cilodong Sohibur Rachman mengatakan bahwa kegiatan paskah ini merupakan bagian dari upaya pembinaan dimana salah satu nya adalah melalui kegiatan kerohaniaan.
“Kebetulan kegiatan paskah ini merupakan rangkaian dari Hut Lembaga Kemasyarakatan yang ke 53 dimana kegiatan paskah bersama ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia untuk warga binaan kami yang beragama nasrani dan kebetulan di tempat kami ada sekitar 43 orang,” paparnya.
Di sampaikan Orang nomor satu di Rutan Cilodong bahwa pihaknya juga menyampaikan Apresiasi serta ucapan terima kasih kepada Pemerintah khususnya Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia dimana bisa memberikan yang terbaik khususnya bagi warga binaan kami yang beragama Nasrani.
Selanjutnya menanggapi toleransi antar umat beragama di dalam Rutan dirinya mengatakan bahwa sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi yang sudah terbina dengan baik selama ini bahkan dirinya juga membuka ruang kepada publik untuk para pemerharti keagamaan.
“Kita membuka ruang selebar-lebarnya kepada pemerharti dari luar lembaga kami untuk dapat memberikan pendampingan konseling kepada seluruh warga binaan baik itu yang beragama nasrani maupun Islam mulai dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu dan ini sudah berjalan,”
Dirinya berharap dengan adanya konseling dari pemerhati dapat memberikan arahan,pencerahan dan ketenangan jiwa bagi seluruh warga binaan.
“Ini merupakan salah satu cara untuk meredam tingkat emosi anak-anak didalam sehingga pada akhirnya akan ada toleransi di antara mereka untuk itu kami menggugah kepada teman-teman untuk dapat ambil bagian dalam memberikan kenyamanan bagi warga binaan,” tandasnya.(yopi)