Kota Bogor – Flori Indonesia 2017 resmi dilaunching Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Â Darmin Nasution di ruang Graha Sawala, Gedung Ali Wardhana, Kementerian Koordinator Perekonomian jalan Lapangan Banteng Nomor 2-4, Jakarta Pusat, Jumat (05/05/2017). Launching dilakukan dengan penandatanganan logo Flori Indonesia 2017 oleh Darmin didampingi Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto.
Darmin mengatakan, dirinya sangat mendukung kegiatan ini, melalui Flori Indonesia 2017 dapat mengekspose potensi industri florikultura nasional. Ia meyakini banyak tanamaman hias yang bisa dikembangkan dengan kemampuan yang dimiliki, apalagi ini merupakan bisnis yang menguntungkan dan bisa juga menjadi pekerjaan kedua di setiap rumah tangga.
“Selama mau membangun paradigma dan mindset untuk mengembangkan keunggulan yang ada pasti bisa,” ujarnya.
Asisten Deputi Perkebunan dan Holtikultura Kementerian Perekonomian Willistria Danny menjelaskan, komoditi florikultura memiliki potensi yang besar karena bunga dan tanaman hias sudah menjadi bagian dari budaya orang Indonesia. Meski begitu, potensi tersebut masih belum terangkat atau belum bernilai ekonomi. Padahal jenis-jenis flori Indonesia memiliki daya tarik yang juga diminati pasar dan bisa menjadi salah satu sumber mensejahterakan masyarakat, baik petani ataupun pelaku usahanya.
“Ajang Flori Indonesia 2017 juga sekaligus menetapkan tonggak hari flori. Kedepan, setiap hari flori nasional bisa mengadakan pertemuan dengan stakeholder, pemerintah untuk saling berkonsolidasi,” terangnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menambahkan, kementerian sudah membuat program untuk pengembangan florikultura. Beberapa program diantaranya yakni pengembangan kawasan di sentra-sentra florikultura, memfasilitasi bantuan benih, pupuk dan alat-alat pertanian, memberikan pelatihan teknologi kepada petani florikultura agar petani Indonesia terampil dan sejajar dengan petani diluar negeri serta hasil komoditas berkualitas untuk di impor.
Tak hanya sampai disitu kata Sarwo, pengembangan pembenihan juga akan dilakukan melalui benih sebar untuk komoditas petani, sehingga petani tidak akan kesulitan mendapatkan bibit unggul dengan cara melakukan pemantapan sistem perlindungan hama dan penyakit dengan melatih petugas. Pemerintah juga akan membantu pemasaran florikultura melalui kemitraan diantara pengusaha dan petani.
“Kami juga sudah meminta pemerintah daerah untuk mendukung program florikultura yang dananya bersumber dari APBN ataupun APBD, sehingga ada peningkatan produksi florikultura untuk mensejahterakan petani,” pungkasnya. (humas kota Bogor)
previous post