Warta DKI
FituredHukum

Mengaku Ketua DPD APCSI, Diadili Atas  Dakwaan Penipuan Dan TPPU

Mengaku Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia, Diadili Atas  Dakwaan Penipuan Dan TPPU

Wartadki.com|Jakarta, — Dengan mengaku dirinya sebagai Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCSI) wilayah Sumut dan Aceh, untuk memperdaya korban hingga merugi sebesar Rp150.823.126.470,00-,  TM Hawari dihadapkan ke persidangan pimpinan majelis hakim  Togi Pardede atas dakwaan melanggar tindak pidana penipuan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU), Kamis, (4/7/2024) di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Jaksa Penuntut Umum (JPU)  Doni Boy Panjaitan menggantikan JPU dari Kejati DKI dalam dakwaanya, terdakwa TM Hawari bersama-sama dengan Ir. DwI Dharma Sugari, Candra  Setiawan (disidangkan terpisah) dan MilasasariI Anggraini (DPO Nomor: DPO/74/II/RES.2.1/2024 /Ditreskrimsus),  sekitar akhir Januari 2021 hingga bulan Mei 2022  di sebuah Mall di Kawasan Kelapa Gading , Jakarta Utara,  secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang,

Pada akhir tahun 2021 terdakwa TM Hawari I berkenalan dengan  Milasari  Anggaeni yang sedang mencari cangkang kelapa sawit, dari perkenalan tersebut kemudian terdakwa  bertemu  kembali dengan Milasari  di sebuah cafe yang ada di daerah Senopati  Jakarta Selatan, dalam pertemuan tersebut Milasari memberitahukan  sedang mencari cangkang kelapa sawit untuk memenuhi permintaan Arkan Impex General Trading, L.L.C dari Unit Emirat Arab.

Kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan melalui zoom meeting dengan peserta  terdakwa TM Hawari,  Ir. DWI Dharma  Sugari,  Deswan  Hardjo  Putra  selaku Direktur PT Bersaudara  Natural  Energi  (PT BNE), saksi Triswanto selaku Direktur PT Dwi Tunggal Sempurna  (PT DTS), Milasari  Anggraeni , dan pihak Arkan Impex General Trading (AIGT) yang diwakili oleh saksi Theodoros Valis selaku Presiden Direktur AIGT dan saksi Waheed  Shahzad  selaku GM AIGT, dalam pembicaraan melalui zoom meeting tersebut kemudian terdakwa TM Hawari menyampaikan dirinya merupakan Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia wilayah Sumut dan Aceh.

Selanjutnya terdakwa TM Hawari menyanggupi untuk menyediakan cangkang kelapa sawit karena mengaku telah terbiasa melakukan bisnis jual beli cangkang kelapa sawit, setelah itu terdakwa juga menjamin transaksi jual beli cangkang kelapa sawit tersebut aman dengan jaminan Bank Garansi yang akan disiapkan oleh pihak penjual, sedangkan saksi Ir. Dwi Dharma  Sugari  menyampaikan dirinya yang akan membantu terdakwa  untuk teknis dilapangan guna menyiapkan cangkang kelapa sawit yang akan dikirim ke pihak Arkan Impex General Trading dan ikut menyiapkan Bank Garansi sebagai jaminan atas pembayaran dari pihak AIGT .

Untuk memperlancar komunikasi antara terdakwa , saksi Ir. Dwi Dharma dan  Milasari  Anggraini  dengan saksi Theodoros dan saksi Wahheed Shahzad   dibuat Grup WhatsApp (WA), selanjutnya dalam Grup WA tersebut terdakwa  dan Milasari  kembali meyakinkan saksi Theodoros  dan saksi Waheed  dengan mengirimkan video dan foto seolah-olah tersedia cangkang kelapa sawit yang akan dijual atau dikirimkan ke pihak AIGT.

Hingga akhirnya berhasil meyakinkan saksi Theodoros  dan saksi Waheed   untuk melakukan kerja sama jual beli cangkang kelapa sawit dengan kesepakatan sebagai penjual adalah PT BNE , PT DTS, PT HIS  dengan perantara PT BOS dan sebagai pembeli adalah AIGT.

Untuk cangkang kelapa sawit akan dimuat pada tanggal 28 April 2022 di Pelabuhan Berau Kalimantan Timur untuk memuat 40.000 MT cangkang kelapa sawit, namun terdakwa  menghubungi pihak AIGT  dan memberitahukan pelaksanaan pemuatan akan dilakukan pada tanggal 16 Mei 2022, kemudian oleh pihak AIGT mengirimkan MV Alani yang akan memuat cangkang kelapa sawit, namun sesampainya MV Alani di Pelabuhan Berau Kalimantan Timur ternyata cangkang kelapa sawit yang dijanjikan juga tidak ada.

Bahwa karena kegagalan pemuatan cangkang kelapa sawit tersebut kemudian saksi Theodoros dan saksi Waheed melalui National Bank of Fujariah berusaha mencairkan Bank Garansi Nomor: MBG774024834522N tanggal 17 Maret 2022 dan Bank Garansi Nomor: MBG7740248345122N tanggal 24 Mei 2022 dengan permohonan ditujukan kepada Bank Mandiri, namun ternyata terhadap 2 (dua) Bank Garansi tersebut tidak terdaftar di Bank Mandiri.

Bahkan  Yuki Suskinandar  selaku CBC Head dan Budi Purwanto  selaku Section Head yang menandatangani Bank Garansi dimaksud ternyata tidak pernah ada nama tersebut bekerja di Bank Mandiri Commercial Banking Center,  Jakarta Sudirman.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa TM Hawari  bersama dengan saksi Ir. Dwi Dharma  Sugari, saksi Candra  Setiawan  serta Milasara  Anggraeni  telah mengakibatkan pihak AIGT yang diwakili oleh saksi Ega  Putra  mengalami   total kerugian  sebesar Rp 150.823.126.470,00 (seratus lima puluh miliar delapan ratus dua puluh tiga juga seratus dua puluh enam ribu empat ratus tujuh puluh rupiah).

Perbuatan terdakwa terancam pidana  sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP dan  sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. (DW).

Related posts

Pelaku Investasi Bodong Diadili di Pengadilan Negeri Tangerang

Redaksi Wartadki

Rakernas Ke-4 Senkom Mitra Polri TA 2023 Secara Virtual di Polres Bogor

Redaksi

Cak Imin Konsolidasi Bersama Ribuan Relawan Sukseskan Pilpres 2024

Redaksi

API Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud Kawal Pilpres 2024

Redaksi

LSM BBMC Dukung Pernyataan Kapolri Perihal Bahaya Kebangkitan Sel-Sel Terorisme Efek Dari Konflik Israel -Palestina

Redaksi

DPD KNPI Kabupaten Bogor Adakan Giat Berbagi di bulan Ramadhan

Redaksi

Leave a Comment