Wartadki.com| Depok, — -Dalam rangkaian puncak Gebyar Ramadhan NU Depok yang telah menuntaskan di 11 Kecamatan. Dalam kesempatan tersebut Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah (LAZISNU) Kota Depok berbagi kebahagiaan bersama guru ngaji se-Depok. Sedikitnya sebanyak 150 orang guru ngaji baik di Majelis Taklim, Mushola, Masjid dan lainnya menerima THR dari Lazisnu Depok.
“Ini adalah bentuk kepedulian dan pelayanan NU kepada umat khususnya guru ngaji. Tentu, ini adalah bentuk penghormatan bagi guru ngaji yang selama ini telah berkhidmat dalam mengajar dan mengamalkan ilmunya di masyarakat,”ujar Ketua Lazisnu Kota Depok Dr. Muhtar Said, SH.,MH seusai acara pemberian THR bagi Guru Ngaji dan Launching Gerakan Koin Digital NU Lazisnu Depok. Masjid Jami’ Al-Mukhlasin, Sawangan.
Said merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) ini menilai peran seorang guru sangat penting bagi masyarakat dan pembangunan Daerah. Pasalnya,
Untuk membangun suatu daerah harus didasari dengan kebudayaan yang ada. Ia menyebutnya sejarah masa kejayaan Dinasti Andalusia dan Abasyiyah itu dari kebudayaan. “Kebudayaan dilahirkan dari para guru ngaji dan ini bentuk penghormatan guru ngaji. Sebab, yang merintis dan mengawali
Kebudayaan dari guru ngaji,”kata Advokat di Said Law Office ini.
Jebolan S3 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini mengungkapkan Lazisnu Depok menyalurkan THR sebesar Rp 50 juta untuk 150 orang guru ngaji berupa uang dan sembako. Tujuannya, memaksimalkan NU dalam pelayanan publik atau umatnya dan lebih semangat dalam mengajar.
“Kita juga berharap agar mereka bisa menjadi leader untuk membuat jaringan pengelola zakat infaq shodaqoh atau UPZIS di mushola atau Majelis Taklim. Jika dikelola dengan baik, insyaallah kemandirian ekonomi warga NU dan umumnya bisa tercapai,”kata Said yang pernah mengikuti Manajemen Kepemimpinan di Northem illinois University, Chicago, USA.
Lazisnu Depok Percontohan PBNU Untuk Koin Digital NU
Kiprah Lazisnu Depok yang baru berdiri sekitar 6 bulan sudah banyak berkiprah di masyarakat. Mulai dari pemberdayaan ekonomi, bantuan kepada korban bencana, santunan anak yatim, beasiswa, tebus ijazah dan lainnya. Bahkan, selama 5 bulan Lazisnu Depok mampu mengelola.uang sebanyak Rp 311.000.000 yang pelaporannya secara transparan dan akuntabel.
Atas kiprah tersebut Lazisnu Depok meniadi percontohan PBNU dari seluruh Indonesia dipilih 7 salah satunya Depok. “Alhamdulillah Lazisnu Depok dipilih sebagai sebagai percontohan PBNU. Kita launching Koin Digital NU Lazisnu Depok,”katanya.
Menurutnya, dipilihnya Kota Depok salah satunya karena Depok itu adalah tempatnya kaum urban dan metropolitan. Sehingga, wajar bisa dikampanyekan koin Digital denga. baik bisa lewat OVO, Dana atau digital lainnya.
“Masyarakat Depok sebagai kaum urban dan beragam bisa mewakili dalam koin Digital. Terlebih banyak generasi milenial yang menggunakannya. Semoga semakin memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat,”kata Said yang pernah mengikuti pelatihan Transparansi Publik, di Unit Cegah – USAID ini.
Sebagaimana diketahui, Lazisnu Kota Depok telah memiliki Upzis 2 dan JPZIS 4. Pihaknya akan terus meluaskan jaringan dan pelayanan kepada masyarakat.