DKI Jakarta,Wartadki.com – Setelah dalam beberapa seri Diskusi Panel Serial sebelumnya lebih banyak mengupas masalah AGHT dalam negeri yang banyak mengambil sudut pandang politik dan militer, dalam seri ke-7 DPS yang dilangsungkan pada tanggal 04 November 2017 di Merak Room-JCC, Jakarta mengupas masalah ekonomi yang tidak bisa lepas dan dianggap sepele dalam Ketahanan Nasional.
Hadir dalam diskusi kali ini adalah para pakar-pakar politik Ekonomi kerakyatan seperti Dr. Prasetijono Widjojo, Dr. Bambang Subianto, dan Dr. Harbrinderjit Singh Dillon (HS Dillon) dengan dipandu oleh Prof. Dr. La Ode Kamaluddin sebagai moderator tetap DPS.
Bila kita tengok sekilas kebelakang, ada sebuah benang merah yang menjelujuri perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia sejak abad ke 20 lalu adalah perjuangan dalam bidang Ekonomi. Dapat terlihat bukan hanya dengan adanya nama-nama besar seperti Syarikat Dagang Islam, tetapi juga ada dalam ideologi, strategi, dan program perjuangan bangsa.
Dr. Prasetijono Widjojo sebagai pembicara awal mengupas materi tentang Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan. Dalam pemaparannya beliau menjelaskan beberapa aspek perkembangan Ekonomi Global dan Domestik antara lain; produk domestic bruto, neraca pembayaran Internasional, dan perkembangan harga-harga. Kemudian juga membahas kebijakan fiskal dan APBN 2017-2018, kemiskinan, pengangguran serta kesenjangan. Inilah yang harus diperhatikan dalam meningkatkan Kesejahteraan Rakyat secara berkeadilan. Semua ini disimpulkan dalam 7 kesimpulan pokok dengan harapan dapat meningkatkan ketahanan nasional.
HS Dillon melanjutkan dalam pembahasan bahwa dalam membangun dan menciptakan swadaya dan swasembada pangan diperlukan pendidikan dan pembangunan infrastruktur dari desa ke kota. Disamping itu seorang pemimpin yang baik dan bijak haru bisa menggandeng para mahasiswa untuk menciptakan kaum muda intelek. Inilah yang dapat menjadikan sebuah negara dapat dikatakan berhasil dalam menggapai teknologi tinggi tanpa kehilangan jati diri adalah negara yang semenjak awal sudah memperkokoh landasan pertanian dan pedesaannya.
Sebagai pembicara terakhir, Dr. Bambang Subianto memaparkan materi mengenai cara Merajut Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Nasional menuju Kemandirian Bangsa Guna Ketahanan Nasional. Antara pertumbuhan dan pemerataan sebaiknya jangan sampai ada pertentangan. Sebab pembangunan Nasional adalah sebuah perjalanan panjang menciptakan masyarakat adil dan makmur. Sehingga pertumbuhan yang dikatakan sukses atau berhasil adalah dengan dibarengi pemerataan.
Inilah pemahaman-pemahaman yang bisa menjadi sebuah kajian dan rekomendasi tentang nilai-nilai pemikiran dan pembahasan untuk dapat dilaksanakan oleh pemerintah dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi beserta pemerataan dalam kehidupan bermasyarakat yang adil dan makmur. Sehingga dapat menciptakan aktualisasi Trisakti dalam bidang Ekonomi Bangsa Indonesia. (Iwan)