Wartadki.com|Sukabumi – Tiga hari jelang Idul Fitri 1439 H,Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian turun langsung ke lapangan untuk mengakselerasi Penyerapan Gabah Petani (Sergap).
“Upaya yang kami lakukan ini untuk memantapkan pengisian Cadangan Beras Pemerintah (CBP), khususnya di Provinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu provinsi sentra produksi padi,” ujar Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Tri Agustin Satriani, dalam pengawalan Sergap di Jawa Barat yang mencakup wilayah Sukabumi, Karawang, Subang, Bekasi, Indramayu dan Majalengka, Rabu (13/6) di Sukabumi.
Menurut Tri Agustin, upaya pengawalan Sergap jelang dan pasca Idul Fitri ini sangat strategis dalam memanfaatkan momen panen yang masih berlangsung di beberapa area di Jabar untuk disergap oleh BULOG.
“Momentum sergab sekarang ini sangat penting untuk mengoptimalkan pengisian cadangan beras pemerintah,” tambah Tri Agustin.
Berdasarkan hasil terjun lapangan untuk melakukan sergap, Tim Sergap berhasil memediasi transaksi antara Poktan/Gapoktan dan Penggilingan dengan Bulog Divre Jabar, antara lain di wilayah Sukabumi, Karawang, Bekasi, Majalengka dan Indramayu.
“Meskipun rata-rata harga GKP berkisar antara Rp 4.300,- sampai Rp 4.700,- per kilogram, namun BULOG tetap dapat melakukan Sergap dengan harga beras Rp8.030,- per kilogram” tegas Tri.
Menurut Tri, hal ini dimungkinkan karena Bulog melibatkan penggilingan lokal untuk mengolah gabah petani secara efisien.
Dalam kondisi lokasi panen yang semakin meluas, menurut Tri, potensi sergap akan semakin meningkat pasca Idul Fitri.
Secara keseluruhan hasil serap gabah di wilayah Jawa Barat di kelima kab/kota, Rabu (13/6) sebesar 306,1 ton setara beras. Sedangkan target sergap yang ditetapkan di Jawa Barat dari Januari sampai Agustus 2018 sebesar 450.000 ton, dengan total realisasi hingga 12 Juni 2018 mencapai 151.932 ton (42,24%).
Adapun target harian yang ditetapkan sebesar 2107 ton setara beras.
Dalam kesempatan ini, Tim serap gabah (Sergap) Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian terjun bersama-sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan/Dinas Pangan Kabupaten, Penyuluh Kecamatan dan Perum BULOG serta Satgas TNI di Jawa Barat.