Wartadki.com|Depok – Kebijakan kenaikan harga BBM telah berdampak di semua sektor seperti kenaikan harga sembako sampai ancaman PHK. Tidak hanya berdampak pada pelaku usaha UMKM, namun juga pada perusahaan. Hal itu diungkapkan Mustopa Dwi Putra, Ketua Dewan Kehormatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Depok.
Menurutnya, dengan adanya kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan biaya produksi.
“Setidaknya ada 2000-an perusahaan di Depok yang terdampak. Misalnya perusahaan bidang manufaktur, ongkos biaya produksi naik tapi belum melakukan koreksi harga. Pilihannya perusahaan melakukan pengetatan anggaran atau tutup,”ujarnya seusai pertemuan pengurus Hipmi Depok, Cimanggis.
Menurutnya, Pemerintah harus ikut andil dalam membantu perusahaan atau korporasi. Pasalnya, akan banyak berimbas pada lainnya seperti ancaman PHK dan lainnya. Untuk itu, Pemerintah bisa memberikan tax insentif (pengurangan pajak) atau subsidi langsung pada perusahaan.
“Pemerintah bisa mengambil langkah dengan pengurangan pajak atau subsidi langsung pada korporasi. Sebab, ini tidak hanya berlaku di Depok tapi secara umum,”katanya.
Hal senada diungkapkan Priyanto Budi Wahyudi Sekretaris Dewan Pembina HIPMI Depok. Pihaknya juga banyak mendengar jeritan dari pelaku UMKM Depok yang paling terdampak imbas kenaikan BBM. Sebelumnya, Pemerintah telah mengeluarkan BLT sebagai kebijakan membantu masyarakat yang terkena dampaknya.
“Kita berharap agar Pemerintah bisa memberikan bantuan secara produktif bagi pelaku UMKM diluar BLT. Misalnya dengan menaikkan KUR. Tentunya, bantuan produktif dari Pemerintah akan memberikan dampak yang berbeda. Apalagi, UMKM ini adalah menopang perekonomian kita,”katanya.
Sebagai informasi, di Kota Depok sebanyak 18 ribu pelaku UMKM. Dengan kenaikan harga BBM berdampak pada sektor lainnya. Saat ini masyarakat sudah banyak yang menerima BLT.