Pada tanggal 4 Desember 2020 lalu, di Houston, Texas, Amerika Serikat, sejumlah dokter yang tergabung dalam Aliansi Garis Depan Satgas Covid-19 atau FLCCC (Front Line Covid19 Critical Care Alliance) mengadakan konferensi pers tentang penanganan Covid-19 dengan menggunakan Ivermectin, yang dinamakan I-MASK+.
FLCCC menyampaikan bahwa telah banyak dilakukan penelitian diseluruh belahan dunia sejak April 2020 yang menunjukkan tingginya tingkat keampuhan Ivermectin untuk mengatasi Covid-19. Penelitian in-vivo pertama yang tercatat, dilakukan oleh Dr. Tarek Alam di Bangladesh pada tanggal 15 April 2020, dengan hasil yang menggembirakan.
Adapun Presentasi FLCCC pada kegiatan konferensi pers tersebut dapat diunduh disini. (https://covid19criticalcare.com/flccc-pressconferencepresentation-dec4-houston/)
Gambar 1. Sumber :Presentasi FLCCC halaman 26)
FLCCC menyebutkan beberapa efektivitas yang didapatkan dari penggunaan Ivermectin. Pada gambar pertama, untuk garis merah adalah angka kematian karena Covid-19, biru adalah kasus Covid-19, dalam grafik terdapat kotak berwarna agak abu-abu dan putih, warna abu-abu menandakan sebelum Ivermectin digunakan dan warna putih setelah Ivermectin digunakan. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa disaat Ivermectin ini belum digunakan angka kematian melonjak tinggi, namun setelah Ivermectin digunakan, angka kematian karena Covid-19 menurun secara drastis.
(Gambar 2.Sumber :PresentasiFLCCChalaman 27)
Pada gambar kedua menunjukkan penurunan kasus kematian pada pasien diatas 60 tahun di 8 negara bagian Peru setelah melakukan pengobatan dengan menggunakan Ivermectin. Setelah Ivermectin ini diminum oleh para pasien dengan usia di atas 60 tahun, dan hasilnya sangat mengejutkan, pasien yang meninggal turun secara drastis, hal ini juga membuktikan bahwa Ivermectin dapat diminum oleh siapa saja, namun tetap sesuai dengan anjuran dokter.
(Gambar 3. Sumber :Presentasi FLCCC halaman 30)
Pada gambar ketiga adalah kasus Covid-19 di Negara Paraguay. Di dalam photo tersebut terdapat 2 grafiknya itu grafik mengenai kasus kematian dan juga diagram mengenai kasus aktif pasien Covid-19. Dalam grafik tersebut dapat kita lihat bahwa dengan pemakain Ivermectin maka kasus tersebut dengan cepat menurun.
Pada awal Juli 2020, di Negara Mexico diadakan sebuah kampanye penggunaan Ivermectin untuk pasien Covid-19. Kementerian Kesehatan Mekxico melakukan kampanye dari rumah ke rumah dengan tujuan untuk menemukan kasus positif Covid-19, dan Kementerian Kesehatan juga telah menyediakan 10.000 kit obat termasuk Ivermectin, Indometachin, Azithromycin, Paracetamol, Oseltamivir dan Kalsium.
Pengobatan ini dilaksanakan selama 7 hari, kota yang telah diberlangsungkannya kampanye ini antara lain Reforma, Ixtacomitan, Juarez, Tanala, Pijijiapan, Tapachula, Comitan, Frontera Comalapa dan akan dimulai dari Tuxtla.
(Gambar4. Sumber :PresentasiFLCCChalaman 29)
Dari gambar keempat, dapat dilihat total kematian akibat Covid-19 sebelum 1 Agustus dan sesudah 1 Agustus. Hal mengejutkan terjadi di Kota Chiapas, Mexico, karena kota Chiapas menjadi satu-satunya kota yang berzona hijau. Hal ini terjadi, karena ternyata Chiapas adalah satu-satunya pemerintahan Negara bagian Mexico yang mendistribusikan Ivermectin. Pada gambar dijelaskan bahwa pendistribusian Ivermectin dilakukan mulai Juli 2020.
Hal serupa juga terjadi di Brazil, banyak dokter di Brazil yang telah menggunakan Ivermectin sejak awal pandemik sebagai pengobatan untuk para pasien Covid-19, seperti Profesor Suassuna, seorang Spesialis Penyakit Menular yang terkenal, dan Dr.Fornaro, seorang dokter yang telah berhasil merawat pasien dengan obat ini.
Dalam sebuah wawancaranya, Dr.Fornaro, mengatakan bahwa beliau telah pernah merawat lebih dari 50 pasien Covid tanpa komplikasi, dan tidak ada satupun yang harus dibawa ke Rumah Sakit dengan bentuk Covid yang parah.
Baru-baru ini juga telah diadakan sebuah studi dengan judul “Meninjau bukti baru yang menunjukkan efektivitas Ivermectin dalam Pencegahan dan Pengobatan COVID-19â€, lalu Dr. Pierre Kory, seorang Spesialis Kedokteran Perawatan Kritis berkata, bahwa baru-baru ini kelompok Dr. Kory menemukan bahwa Ivermectina adalah obat anti parasite yang memiliki sifat nyata, anti virus dan anti inflamasi yang sangat kuat terhadap Sars-Cov-2 dan Covid-19.
Kesimpulan ini di dasarkan pada meningkatnya jumlah hasil penelitian yang menunjukkan tingkat kemanjuran, tidak hanya dalam model in vitro dan hewan, namun juga dalam berbagai uji klini secara acak, terkontrol dan observasional. Peningkatan signifikan telah diamati dalam hasil klinis ketika Ivermectin digunakan tidak hanya sebagai agen profilaksis, namun juga dalam bentuk yang ringan, sedang maupun yang parah.
Berikut adalah kesimpulan mengenai efektivitas beberapa obat untuk COVID-19 oleh FLCCC.
(Gambar 5. Sumber : Presentasi FLCCC halaman-33)
Dengan perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa Ivermectin adalah obat dengan manfaat paling tinggi untuk semua fase Covid-19. Fase Pro-exposure, termasuk tahap pencegahan dan tanpa gejala. Fase Symptomatic, dimana pasien menunjukkan gelaja ringan hingga sedang. Terakhir adalah Fase Inflammatory, dimana pasien telah mengalami gejala berat dan serius.
Bahkan, sejak dilansirnya konferensi pers oleh FLCCC ini, kini National Institute of Health di Amerika Serikat tidak lagi melarang penggunaan Ivermectin, dan mempersilahkan masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menggunakan Ivermectin untuk melawan Covid.
Salah satu Rumah Sakit BUMN di Indonesia telah menggunakan Ivermectin untuk pasiennya yang terkena Covid pada fase inflammatory sejak September 2020. Terlebih lagi, kini Kementrian Kesehatanpun telah mengikut sertakan Ivermectin sebagai salah satu obat yang dapat digunakan untuk melawan Covid-19 ini.
Dengan adanya data penelitian seperti ini, sesungguhnya dapat kita lihat bahwa Ivermectin adalah obat paling ampuh untuk mengatasi Covid-19 sampai saat ini. FLCCC sangat menganjurkan untuk diterapkannya penggunaan Ivermectin sebagai pencegahan, dan bahkan sampai tahap pengobatan terhadap Covid-19. Semoga hal ini juga dapat bermanfaat bagi kita semua. Demi Kemajuan Indonesia. (Rufa)