Warta DKI
Ragam

Dinas Kesehatan Kota Depok Memberi Pembinaan Ke Sekolah dan Pedagang Jajanan

DEPOK-Untuk mencegah jajanan yang berbahaya masuk di lingkungan sekolah, Dinas Kesehatan Kota Depok melakukan antisipasi dengan melakukan monitoring ke sekolah-sekolah dengan mengambil beberapa sampel guna di uji di laboratorium untuk mengetahui apakah ada zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam makanan.
Untuk itu Dinas Kesehatan mengambil sampel dari 33 sekolah yang ada di Kota Depok untuk di lihat apakah di dalam jajanan anak-anak tersebut mengandung unsur salmonella, estericia colli, borax, formalin, siklamat (pemanis buatan), pewarna tekstil.
“Dari ke 33 sekolah yang kita ambil sampelnya aman tidak ada yang berformalin dan borax, kalau untuk pewarna tekstil itu ada satu sampel yang terindikasi menggunakan, untuk itu kita akan lakukan pembinaan kepada para pedagang gulali,” ujar Sekdis Kehatan Kota Depok Drg Ernawati saat memberikan keterangan kepada Wartawan Warta DKI.
Lebih lanjut Erna menjelaskan bahwa tidak hanya Pewarna tekstil saja yang di temukan di beberapa sekolah namun Siklamat atau pemanis buatan juga ditemukan di 18 sekolah dan yang tidak memenuhi syarat ada di 15 sekolah dari 33 sekolah yang diambil dan di lakukan uji lab.
“Dari sisi jumlah sampel yang positif itu ada 16 sampel dari total 66 sampel karena memang pemanis ini di perbolehkan dan ada aturannya dari kemenkes dan di setiap makanan itu berbeda-beda,” terangnya.
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan bahwa apabila ada pedagang yang pada saat di lakukan tes uji laboratorium positif maka Dinas Kesehatan mengambil langkah dengan melakukan pembinaan dan sosialisasi di sekolah tersebut.
“Pembinaan ini dilakukan langsung ke sekolah dan untuk pedagang kita akan bina untuk dapat memperbaiki agar tidak menggunakan zat-zat yang berbahaya karena di dalam pembinaan tersebut kita juga akan berikan informasi yang benar berapa takaran yang di perbolehkan untuk pemanis buatan dan untuk pedagang bakso juga begitu jangan menggunakan borax pakai saja terigu sama telor supaya kenyal sehingga pedagang tahu, jadi tidak perlu menggunakan borax dan formalin,” paparnya.
Di tambahkan Erna bahwa pihaknya juga memberikan pemahaman kepada pihak sekolah untuk dapat mendirikan kantin sehat disekolah masing-masing agar pendataan kepada para pedagang menjadi lebih mudah.
“Ini penting agar anak tidak jajan di luar dimana pasti lebih sulit pengawasannya tetapi yang lebih penting. (Yopi)

Related posts

Lima Belas Petugas KPK Geledah Ruang Kerja dan Ruang LPSE Gubernur Bengkulu

Redaksi

Kebohongan Tedja Widjaya Sudah Terbongkar

Redaksi

Menutup Defisit Keuangan BPJS Dengan Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Rokok

Redaksi

Pemkot Bogor Memperketat Peredaran Minuman Beralkohol

Redaksi

Tim JSM Kejagung Kunjungi SMK Penguruan Cikini

Redaksi

Hardiono: Tenaga Honorer Dibutuhkan Demi Optimalisasi Pelayanan Publik

Redaksi Wartadki

Leave a Comment