Warta DKI
FituredOpini

Dampak Hilirisasi Pertambangan Terhadap Perekonomian Indonesia

Yohana Danut, Mahasiswa Magister Akuntansi, Universitas Esa Unggul-1200

Dampak Hilirisasi Pertambangan Terhadap Perekonomian Indonesia

Penulis: Yohana Danut, Mahasiswa Magister Akuntansi, Universitas Esa Unggul

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, oleh karena hal tersebut tidak heran jika negara Indonesia sering melakukan ekspor bahan mentah keluar Negeri. Kondisi tersebut merupakan sebuah kesenjangan yang cukup fatal dalam meningkatkan perekonomian Negara Indonesia, begitu banyak pertambangan di Indonesia yang menghasilkan berbagai bahan mentah seperti batubara, nikel dan mineral logam.

Berdasarkan ketentuan undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 yang membahas terkait Pertambangan Mineral dan Batubara, peningkatan nilai tambah pada komoditi pertambangan mineral harus dilakukan melalui proses pengolahan dan pemurnian baik untuk komoditas tambang mineral logam , komoditas tambang mineral non logam maupun komoditas tambang batuan.

Hilirisasi dilakukan dengan tujuan supaya Indonesia bisa menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah sebelum diekspor, hal tersebut juga dilakukan supaya menjaga keseimbangan ekonomi menuju Indonesia Maju. Disisi lain hilirisasi tentu akan memiliki resiko yang cukup parah jika hal tersebut tidak bisa dilaksanakan dengan tanggungjawab dan bijaksana. Ada beberapa hal yang harus dikaji dalam artikel ini. Penulis dapat melihat dari dua hal yang berbeda. Pertama terkait keuntungan dari hilirisasi dan kedua kerugian dari hilirisasi. Kemudian mengkaji juga terkait Manfaat hilirisasi bagi suatu negara

Dampak Positif dari Hilirisasi 

Daya Serap Tenaga Kerja

Salah satu dampak positif dari hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah adalah untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja di Indonesia. Melihat penduduk Indonesia yang begitu banyak tentu Pemerintah memiliki tanggung jawab penuh bagi Masyarakat  dalam menyediakan lapangan kerja . Hilirisasi adalah sebuah wadah yang disediakan pemerintah bagi Masyarakat supaya bisa ambil bagian dalam mengolah bahan baku menjadi bahan siap pakai. Berdasarkan data kementrian Energi dan Sumber daya mineral pada tahun 2023 daya serap tenaga kerja pada sektor pertambangan menembus angka 308.107 orang. Data tersebut menggambarkan bahwa hilirisasi mengurangi angka pengangguran di Negara Indonesia.

Penerimaan Negara

Pertambangan merupakan salah satu sumber penerimaan Negara dengan kapasitas yang cukup besar. Berdasarkan data dari Kementrian Energi dan Sumber daya mineral menunjukan penerimaan negara dari pertambangan di Indonesia pada tahun 2022 mengalami peningkatan yang signifikan dari yang ditergetkan. Jumlah pendapatan negara dari sektor pertambangan sebesar 127,90 Triliun dengan target penerimaan sebesar 42,37 pada tahun 2022. Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan penerimaan dari yang ditargetkan sebesar 301,88 persen. Secara penerimaan dampak hilirisasi sangat berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan negara.

Dampak Negatif Hilirsasi

Kerusakan Lingkungan

Setiap Industri apapun tentu memiliki dampak negative terhadap lingkungan sekitar sehingga mengalami kerusakan seperti  polusi Udara, pencemarah lingkungan hidup, menyebabkan kerusakan pada saluran air bersih. Tidak terkecuali proses hilirisasi, dari limbah yang dihasilkan oleh pengolahan bahan tersebut tentu akan menghasilkan zat kimia beracun dan jika dilepaskan begitu saja maka akan menyebabkan polusi udara dan kerusakan pada lingkungan hidup disekitar area pertambangan. Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa ada beberapa kasus kerusakan lingkungan hidup akibat proses hilirisasi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa salah satu contoh kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh pertambangan nikel adalah yang terjadi di Halmahera Tengah, Maluku Utara, kerusakan lingkungan yang terjadi adalah adanya pencemaran di beberapa Sungai yang semulanya bersih dan sekarang mengalami kondisi yang parah, beberapa Sungai tersebut adalah Sungai Akejira dan Ake Kobe.

Kasus kedua adalah Smelter Nikel dari PT Kalimantan Ferro Industy KFI selama Perusahaan itu berjalan sudah terjadi dua kali kebakaran yang menyebabkan beberapa pekerja meninggal dunia. Ledakan pertama terjadi pada tanggal 11 Oktober 2023 dan menyebabkan 2 pekerja meninggal. Kemudian pada tanggal 16 Mei 2024 terjadi di area limbah.

Melihat beberapa fenomena yang terjadi dapat saya simpulkan bahwa kehadiran hilirisasi di Negara Indonesia perlu tetapi diperlu ditingkatkan Kembali kualitas serta memperhatikan proses pengolahan limbah supaya tidak menyebabkan banyak kerusakan.

Manfaat Hilirisasi

Hilirisasi memiliki dampak bagi ekonomi, social dan lingkungan, oleh karena hal tersebut dapat saya sampaikan manfaat hilirisasi yaitu

  1. Meningkatkan Nilai Suatu Produk

Hilirisasi merupakan sebuah proses untuk mengubah bahan baku menjadi bahan yang siap pakai. Oleh karena hal tersebut maka harga barang atau produk yang dihasilkan tentunya mengalami peningkatan. Begitu pula bagi hilirisasi pertambangan. Jika selama ini Indonesia sering melakukan ekspor bahan mentah maka kehadiran hilirisasi dapat menyebabkan kita ekspor barang dengan nilai jual yang tinggi.

  1. Meningkatkan Perekonomian Indonesia

Dengan hilirisasi pendapatan suatu negara akan terbantu, disisi lain daya serap tenaga kerja juga akan meningkat sehingga membantu perekonomian Indinesia. Hal ini degan sumber penghasilan negara yaitu dari penerimaan pajak.

 

 

Related posts

Sah ! PCNU Kota Depok Dilantik, Siap Berkhidmat Muliakan Umat

Redaksi

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Lantik Anggota Dewan Pergantian Antar Waktu

Redaksi

JPU Ajukan Banding Terhadap Vonis Percobaan Majelis Hakim PN Jakut

Redaksi

Dinas Perhubungan Kota Batam Kembali Mengadakan Razia Penumpang dan Barang

Redaksi

Peran Jamsostek Bagi Pekerja Ditengah Krisis Ekonomi

Redaksi

Dividen Untuk Negara Capai Rp 80,2 Triliun, PSI: BUMN Harus Efisien dan Adaptif

Redaksi

Leave a Comment