Wartadki.com|Cibinong — Bupati Bogor Ade Yasin bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menyiagakan 1.200 personel gabungan bakal bersiaga di 20 posko pengamanan arus mudik lebaran 2022. Hal tersebut terungkap dalam apel gabungan di Lapangan Tegar Beriman, Jumat (22/4/22).
Ade Yasin menjelaskan, berdasarkan amanat Kapolri, seluruh unsur harus terlibat baik Pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat untuk bersama-sama mengamankan arus mudik. Kapolri juga mengamanatkan untuk memberikan motivasi dan spirit serta meminta agar TNI dan Polri senantiasa memberikan pengamanan yang nyaman dan tidak mempersulit para pemudik dan masyarakat.
“20 Posko se-Kabupaten Bogor dilengkapi dengan layanan vaksinasi bagi masyarakat yang belum melakukan vaksinasi maupun booster, agar masyarakat sehat dan aman dari penularan Covid-19 dalam merayakan rangkaian Idul Fitri 1443 H tahun 2022,” tutur Ade Yasin.
Bupati Bogor menegaskan, pengamanan mudik lebaran ini tidak cukup diserahkan kepada personil pengamanan saja, tetapi butuh kepatuhan masyarakat dengan menghindari jalan-jalan rawan kepadatan serta mematuhi protokol kesehatan.
“Saya himbau kepada para pemudik untuk jaga diri dan bawaannya, atur kapasitas penumpang di setiap kendaraan jangan terlalu over kapasitas karena dapat menyebabkan rawan kecelakaan. Untuk yang mudik jarak jauh hindari menggunakan kendaraan motor karena rawan kecelakaan, apalagi bawa anak kecil dan bayi. Untuk yang rumahnya ditinggal mudik, tetap harus dijaga dan dikunci dengan baik, titipkan kepada tetangga yang tidak mudik atau Pak RT dan RW,” himbaunya.
Bupati juga mengatakan, bahwa Polri dengan dukungan dari TNI, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya, menyelenggarakan Operasi Ketupat 2022 yang dilaksanakan selama 12 hari mulai tanggal 28 April sampai 9 Mei 2022. Fokus pengamanan adalah 101.700 objek di seluruh Indonesia baik masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api dan bandara.
“Kegiatan akan berlanjut pada pasca Operasi Ketupat 2022, yaitu pada tanggal 10-17 Mei 2022 untuk mengantisipasi arus balik yang mungkin masih terjadi serta penanganan Covid-19. Berbagai permasalahan jelang, pada saat dan pasca Idul Fitri 1443H atau tahun 2022 harus diantisipasi. Kita harus bergandengan tangan, bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait, agar umat muslim dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan khusyuk dan puncaknya pada Perayaan Idul Fitri serta masyarakat yang mudik berjalan lancar, aman, dan sehat,” paparnya.
Ade Yasin juga mengingatkan, beberapa hal juga harus diantisipasi antara lain ancaman terorisme, premanisme, aksi sweeping oleh Ormas, adapun harga dan kelangkaaan bahan pokok, antrean dan kelangkaan BBM, kejahatahan konvensional, penyakit masyarakat, balap liar, penyalahgunaan Narkoba.
Tak hanya itu, Ade Yasin juga mengingatkan perihal peredaran petasan, perkelahian antar kelompok atau antar kampung, aksi-aksi perusakan fasilitas umum, kerumunan masyarakat, yang berpotensi mengakibatkan penularan Covid 19 maupun ancaman bencana alam seperti, banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim penghujan.
“Oleh karena itu, operasi Ketupat 2022 harus dilaksanakan secara optimal, agar perjalanan mudik dan balik berjalan lancar. Kejahatan dan gangguan ketertiban masyarakat sekecil apapun harus kita cegah dan antisipasi, ketika operasi ini berhasil masyarakat dapat melaksanakan aktivitas ibadah Idul Fitri 1443 Hijriyah dengan aman dan sehat baik dari gangguan Kamtibmas maupun dari bahaya Covid 19, untuk itu lakukan operasi ini dengan penuh rasa tanggung jawab dengan dukungan penuh dari masyarakat,” tandasnya.