Wartadki.com|Bogor, — PENA Foundation terus bergerak dalam pembinaan dan pengembangan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satu upaya membangkitkan pelaku UMKM dengan meluncurkan platfrom Aplikasi Digital.
Ketua PENA Foundation Sandi Hanafiah mengungkapkan Aplikasi yang bisa didownload melalui Play Store tersebut juga sebagai bagian dari pendataan keanggotaan. Ia menambahkan, dengan data anggota UMKM terdata dengan rapih akan mudah dalam berkembang dan maju.
“Selama ini, salah satu kendala pelaku UMKM adalah dalam pelaporan keuangan, pemasaran, jaringan dan akses perbankan. Diharapkan dengan memanfaatkan platform digital, produk, tampilan sampai pemasaran bisa lebih baik dan banyak mendatangkan cuan. ,”ujarnya seusai Sosialisasi dan Konsolidasi Aplikasi Digital Sahabat Pelaku Usaha Mikro (S.P.U.M) Kabupaten Bogor & Kota Depok, di Bojong Gede, Kabupaten Bogor.

Sandi mengungkapkan aplikasi yang digunakan adalah: PENA Pos sudah ada di Google Play (Play Store) dan pada 25 Nopember 2025 sudah bisa digunakan secara umum. Menurutnya, saat ini melalui PENA Foundation sudah ada puluhan ribu anggota binaan UMKM. Dia mengharapkan, melalui platform digital akses pemasaran produk bisa lebih luas dan mendatangkan untung besar.
“Tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial saja, kita juga akan memberikan bantuan secara legalitas. Selain itu, permodalan secara berkala yang dimulai 2026 dan pelatihan kreatif. Seperti membuat pupuk, membuat skincare, membuat sabun dan lain sebagainya,”terangnya.
Pihaknya akan memfasilitasi UMKM dalam perdagangan ke Luar Negeri (ekspor). Menurutnya, bagi mereka yang mempunyai kapasitas produksi dalam kapasitas besar. Misalnya: Lidi Kelapa Sawit, Lidi Kelapa, sampai Kerajinannya dan lain sebagainya.
“Melalui aplikasi ini juga menjadi ajang Branding Produk dan Merk karena terintegrasi ke website-website komunitas. Tentunya, dari sini kita juga menjalankan program sosial seperti: santunan anak yatim dan beasiswa bagi pelajar. Harapannya bisa memberikan manfaat secara luas, UMKM bisa naik kelas dan mampu bersaing secara global,” tandasnya.
Sebagai diketahui, target awal pengguna aplikasi antara 2000-3000 pelaku UMKM. Target tersebut diyakini terlampau mengingat data keanggotaan yang telah dimilikinya saat ini.
