Wartadki.com|Depok, — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok terus bergerak dan peduli umat dalam pelaksanaan qurban. Ketua PCNU Kota Depok KH. Achmad Solechan membuka acara Workshop Juleha “Juru Sembelih Halal”. Workshop tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Tanah Baru bekerjasama dengan Kandanguna. Hal itu dibenarkan Ketua PRNU Tanah Baru Ust. Afton Muryanto.

“Melalui kegiatan ini kita berharap agar masyarakat memiliki kemampuan dalam fiqih dan skill dalam teknis penyembelihan qurban berdasarkan syariat Islam. Sebab, masih banyak kesalahan atau tidak sesuai dengan syariat Islam dalam pelaksanaan qurban,”ujarnya seusai acara Workshop Juleha “Juru Sembelih Halal. Taman Pratama, Tanah Baru, Beji.
Menurutnya, dalam pelaksanaan qurban perlu diperhatikan sesuai dengan ilmu fiqih. Ia menambahkan, banyak kesalahan dijumpai seperti saat penyembelihan karena golok kurang tajam terus diganti. Padahal, lanjutnya, secara Fiqih tidak diperbolehkan yang benar adalah golok tidak boleh lepas saat menyembelih.
“Begitu juga saat merobohkan hewan ada kesalahan teknis seperti dengan cara ditendang. Sehingga ada yang kaki sapi sampai patah dan termasuk menyakiti. Seharusnya, dalam perobohan tim memahami teknis perobohan agar tidak sampai menyakiti hewan qurban,”katanya.
Dirinya menambahkan, dalam pembagian daging hewan qurban ada yang dimasak dulu. Padahal, lanjutnya, pembagian hewan qurban harusnya daging mentah. Sebagai solusinya, lanjutnya, daging itu dikasihkan oleh orang lain dulu baru boleh dimasak.

“Begitu juga, pembagian daging untuk panitia ya sewajarnya. Siapapun boleh dikasihkan, tapi yang diutamakan adalah fakir dan miskin. Begitu juga dengan jeroan sama kulit itu dibuat imbalan yang motong atau jagal. Itu tidak boleh daging qurban sebagai upah tukang jagal,”katanya.
Ketua penyelenggara Ust.Zainul yang juga dari Kandanguna mengungkapkan sedikitnya 50 peserta dari perwakilan DKM, NU, dan tukang jagal. Dirinya mengungkapkan materi yang disampaikan berupa Fiqih qurban, pengenalan bilah dan asah, teknik menyembelih dan merobohkan hewan.
“Harapannya masyarakat semakin paham tentang seputar qurban berdasarkan ilmu fiqih. Tentu, dalam proses penyembelihan hewan qurban sampai pendistribusian daging qurban berjalan dengan baik,”terangnya.
Dalam kesempatan tersebut KH. Abdul Mujib menyampaikan materi tentang Fiqih qurban. Nampak hadir Rois Syuriah NU tanah baru KH. Ahmad Nur Shidiq, Katib Syuriah Saiful Hadi, dan lainnya.
