Wartadki.com|Jakarta, — Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing, China, merupakan langkah strategis dalam memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia di panggung internasional. Dengan turut didampingi oleh tokoh-tokoh penting dari Kadin Indonesia, termasuk Ketua Umum Kadin dan Ketua Dewan Penasihat, serta pejabat seperti Wamen Perumahan Fahri Hamzah, kunjungan ini menekankan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kemitraan ekonomi dan menyelesaikan tantangan domestik melalui kolaborasi dengan negara maju.
Fokus pertemuan dengan berbagai sektor, termasuk konstruksi, perikanan, dan agraria, menyoroti prioritas utama Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen per tahun.
Selain itu, pertemuan dengan China Construction Technology Consulting (CCTC) menunjukkan langkah nyata dalam mendukung pembangunan tiga juta rumah per tahun—bagian dari janji politik untuk meningkatkan akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Di sektor perikanan dan agrikultur, kebijakan Prabowo yang membebaskan hutang petani dan nelayan menjadi elemen penting dalam memulihkan sektor ini. Kerja sama dengan perusahaan besar di China menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengadopsi teknologi modern dan efisiensi dalam sektor ini, yang diharapkan dapat menguatkan ketahanan pangan nasional.
Kunjungan ini menjadi pijakan yang menjanjikan bagi hubungan Indonesia-China yang saling menguntungkan, sekaligus membuka peluang investasi asing yang mendukung visi pemerintahan baru. Harapannya, rangkaian pertemuan dan kerja sama yang dijalin di Beijing akan memberikan dampak positif pada ekonomi nasional, mendorong lapangan kerja, dan menggerakkan pembangunan infrastruktur.