Wartadki.com|Depok – Masa pandemi sempat menghancurkan sendi-sendi ekonomi dan sosial masyarakat. Tidak terkecuali pada bisnis perumahan yang terkena imbasnya. Hal itu dibenarkan salah satu pengembang perumahan di Depok Abdul Khaer. Menurutnya, bisnis perumahan selama pandemi penjualan tidak bagus.
“Kita menyadari di masa pandemi Covid-19 berpengaruh kepada penjualan bisnis properti yang menurun. Meski begitu, kita terus berupaya agar tetap berupaya untuk bisa bertahan dan menjalanlan strategi khusus,”kata salah satu pengembang perumahan di Depok Abdul Khaer. Perumahan Griya Rolas, Pasir Putih, Sawangan.
Khaer mengaku, dampak masa pademi adalah mengalami kesulitan dalam operasional perumahan. Apalagi, lanjutnya, bagi pengembang yang memiliki kredit kontruksi dalam pembangunan.
“Beragam upaya dilakukan untuk tetap survive atau bertahan di masa pandemi. Banyak yang take over atau tawarkan pemgembang lain untuk ambil alih perumahan dijual keseluruhan. Dijual glondongan atau dijual ke institusi dalam jumlah besar sesuai anggaran. Karena, penjualan secara individu sulit,”katanya.
Meski begitu, dirinya melihat ada pengembang yang membiarkan pandemi berlalu. Artinya, tidak menjalankan aktivitas atau keluar sama sekali. Pasalnya, secara nilai aset tidak berubah.
“Setelah pandemi, saat ini sudah mulai kembali dengan datangnya tamu yang berkunjung melihat perumahan. Bahkan, kunjungan tamu untuk survei sebanyak 30 %. Begitu juga dengan merespon penjualan melalui medsos,”paparnya.
Pihaknya optimistis pada tahun 2022-2023 merupakan peluang atau waktu paling baik masa penjualan perumahan. Apalagi, saat ini perekonomian mulai bangkit di masa pandemi. Belum lagi, lanjutnya, bonus akhir tahun dan lainnya juga peluang untuk membeli rumah.
“Saat ini merupakan masa dimana menuju kebangkitan kembali ramainya pasar perumahan di Depok. Cuma, yang harus diwaspadai adalah tahun politik di 2024. Masa. Pileg, Pilpres biasanya mengalami penurunan dalam penjualan perumahan,”tandasnya.