Wartadki.com|Depok, — Tantangan bagi umat Islam untuk mengeksplorasi Al-Qur’an dalam segala aspek kehidupan. Sehingga, bisa memahami, mengerti memiliki manfaat lebih luas bagi manusia. Bahkan, banyak para ilmuwan non muslim mengetahui kehebatan ayat suci Al-Qur’an, hal ini diungkapkan Pakar Qiroatus Sab’ah yang juga mantan Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Dr. KH. Ahsin Sakho., Selasa, 8-10-2024. Selasar Masjid Al-Hikam, Kukusan, Beji.
Menurutnya, sudah banyak para Ulama yang mengkaji tentang Al-Qur’an. Tapi, perlu digali lebih dalam lagi di dalam berbagai persoalan. Diantaranya, tentang ilmu pengetahuan dan teknologi masih ada 1000 ayat yang belum dikaji, etika, tata Krama, syariah, tarbiyah dan lainnya.
Dirinya mencontohkan bagaimana Maurice Bucaille seorang ilmuwan sains yang menemukan hidayah setelah melakukan penelitian. Yaitu menemukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an. Penemuan ilmiah yang selaras dengan Al-Qur’an telah membuka matanya terhadap keagungan dan kebijaksanaan Sang Pencipta. Contoh lainnya, tentang madu yang dihasilkan dari lebah betina dan tentang kromosom. Ia menambahkan, masa iddah perempuan yang mengharuskan 4 bulan 10 hari atau 130 hari.
“Mestinya para peneliti muslim yang menemukan ilmu pengetahuan atau lainnya. Menunjukkan kebenaran tentang Al-Qur’an dan hukum Islam. Tentu, yang paling penting adalah bagaimana menunjukkan kebaikan Islam. Sebab, mereka tertarik masuk Islam karena akhlak. Tidak heran, agama Islam berkembang pesat di Eropa, Inggris, Amerika dan lainnya,”katanya.
Dirinya menambahkan, tidak bisa dipungkiri saat ini banyak masyarakat mengalami kekosongan spiritual. Sehingga, untuk mencari kepuasan spiritual dengan berbagai cara namun belum menemukannya. Melalui Islam, lanjutnya, mereka bisa mendapatkan ketenangan dalam spiritual, kebahagian dunia dan akhirat.
“Tidak heran, adanya upaya agenda besar pengikisan sedikit demi sedikit hukum Islam. Adanya Islam Fobia karena mereka takut Islam berkembang pesat di m abad ke depan,”jelasnya.
Dikatakannya, kondisi tersebut merupakan tantangan terbesar umat Islam dan Al-Qur’an harus terus dipelajari. Sehingga menjadi kitab suci yang paripurna. Dengan mengulas, meneliti ayat-ayat suci tentang sains dan lainnya semakin menunjukkan kebesaran Allah SWT. “Perlu tangan terampil, otak cerdas dalam mengkaji apa yang dikemukakan Al-Qur’an. Dengan mengetahui kebenaran Al-Qur’an maka semakin menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Sang Maha Pencipta alam semesta,”tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Ketua STKQ Al-Hikam Depok, Dr. Subur Wijaya membuka acara wisuda. Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, Lc. M.A. Dengan tema “Mewujudkan generasi Qur’ani yang adaptif, unggul, dan berdaya saing untuk Indonesia Emas”.
Nampak hadir Dewan Pembina Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Ibu Nyai Hj. Mutammimah Hasyim. Dewan Senat yang terdiri dari: Prof. Dr. KH. Arif Zamhari, Ph.D., Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., M.A. Ust. Adib Minanul Cholik, M.Ag. KH. Muhaimin Zain, Ketua JQHNU Depok Ust. Imam Nafi, Ketua MUI Kota Depok Dr. KH. Dimiyati Badruzzaman, 27 wisudawan, 45 mahasiswa baru yang akan dikukuhkan dan lainnya.