Wartadki.com| Depok-Warga Kota Depok butuh penyegaran dengan kondisi yang dirasakan saat ini. Untuk melakukan pembangunan dan perubahan Kota Depok dibutuhkan koalisi besar. Hal itu dibenarkan Bakal Calon Walikota Depok Rama Pratama. Dirinya yang sudah tinggal 32 tahun di Kota Depok banyak menerima keluhan dari warga. “Yang saya tangkap terjadi kesumpekan, apatisme politik dan sosial. Harusnya Depok bisa maju dan kota ini kan bisa jadi ikon. Kita pengen kayak Risma dengan Surabaya, Emil dengan Kota Bandung, kisah-kisah Kota ini bisa membanggakan warganya,”ujarnya di Margonda.
Menurutnya, perubahan Kota Depok tersebut bisa menjadi hijau, modern, eksklusif. Ia menambahkan segarkan warganya dengan memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH), pembenahan sarana transportasi, pelayanan publik yang lebih baik dan modern dengan memanfaatkan teknologi informasi. “Ke depan dalam pemberian layanan publik itu sudah bisa digenggaman atau melalui Hp. Seperti di imigrasi yang memberikan pelayanan pendaftaran dalam pengurusan paspor secara online. Ini kan salah satu contoh yang ternyata bisa mengurai panjangnya antrian,”jelasnya.
Rama mengaku maju sebagai Calon Walikota Depok karena keterpanggilannya untuk melakukan perubahan dan penyegaran. Meski begitu, saat ini ia fokus membidik rekomendasi dari PDI-P Kota Depok. “Harapannya bisa mendapatkan rekomendasi sebagai persyaratan tiket maju D1. Untuk itu, dibutuhkan koalisi besar untuk memenangkan pertarungan melawan petahana. Kandidat juga harus membangun antusiasme warga. Kenapa rezim ini bisa bertahan tiga periode karena mempertahankan apatisme. Partisipasi rendah terjadi di Pilkada hanya 50 persen. Kekuatan PKS di 17 persen, artinya bukan yang besar. Untuk itu, dibutuhkan komunikasi dan konsolidasi yang baik antar elemen,”paparnya.
Dikatakannya, pihaknya juga telah melakukan komunikasi dan safari politik ke sejumlah partai politik. Terlebih lagi pengalamannya pernah menduduki kursi DPR RI. “Kita sudah menjalin komunikasi ke PDIP kemungkinan rekomendasi 2-3 Minggu mendatang pengumuman dari DPP. Coba dikonfirmasi ke Mas Hasto (Sekjen DPP PDIP-red). Untuk Depok, PDIP tidak mau mengumumkan calon di ujung-ujung,”tandasnya.