Wartadki.com|Depok, — Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kota Depok menyelenggarakan acara rapat kerja (Raker). Salah satu bahasan yang menarik adalah terkait pembentukan masjid siaga bencana. Hal itu disampaikan Ketua PD DMI Depok Ust. Eko Waludi.
Menurutnya, kondisi secara umum bangsa Indonesia kerap kali mengalami bencana. Menurutnya, saat terjadi bencana tidak hanya Pemerintah saja yang memiliki kewajiban dalam menanganinya. Tapi, lanjutnya, perlunya peran serta masyarakat dan komunitas.
“DMI Depok fokus pembentukan masjid siaga bencana. Untuk tahun pertama kita bentuk satu masjid sebagai percontohan yang nantinya akan dilanjutkan di tingkat Kecamatan,”ujarnya seusai acara rapat kerja DMI Kota Depok periode 2022-2027 “Optimalisasi dan Kolaborasi DMI Kota Depok Dalam Penguatan Peran Masjid, Pemberdayaan Ekonomi dan Persatuan Umat”. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Sawangan.
Eko mengungkapkan, dalam mewujudkan program tersebut perlu bersinergi dengan semua pihak. Pasalnya, dalam pembentukan masjid siaga bencana perlu disiapkan terkait pelatihan dalam menyiapkan SDM, sarana dan prasarana, sampai dengan materi khutbah yang disampaikan juga materi terkait penangan bencana.
“Masjid tidak hanya berfungsi tempat ibadah saja, tapi lebih luas sebagai tempat strategis, untuk sosial, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya. Melalui masjid siaga bencana itu, semua akan diberdayakan. Diantaranya, peningkatan ukhuwah Islamiyah, menumbuhkan jiwa sosial, empati dan sebagainya. Mulai dari upaya penanggulangan bencana, menghadapi bencana, relawan dan semuanya sudah siap. Tentunya, tidak semua masjid disamaratakan namun harus melihat kebutuhan kondisi masyarakat sekitar dan kebutuhan. Misalnya, masjid ramah anak dan lansia, pendidikan, ramah lingkungan dan lainnya,”katanya.
Hal senada diungkapkan Sekretaris PD DMI Kota Depok Ust. Sutrisno kegiatan raker berjalan lancar dan dinamis. Sependapat dengan Eko, menurutnya tantangan saat ini adalah banyaknya beredar berita hoax atau palsu. Untuk itu, pihaknya berharap agar para pengurus masjid dan masyarakat bijak dalam menerima informasi di medsos. Dirinya juga berharap agar dalam kajian atau keilmuan Islam agar merujuk sumber aslinya. Dengan kata lain, lanjutnya, untuk bahan rujukan berdasarkan buku atau kitab.
“Kita berharap agar masjid memiliki perpustakaan dengan koleksi kitab. Tentu, sebagai bahan kajian dan untuk pendidikan. Semoga dengan adanya raker ini bisa menjalankan program dengan baik dan DMI Depok semakin maju,”harapnya.
Dalam raker tersebut Kolonel Infanteri Dr. Saproni Sangaji dari BSSN. Dari PW DMI Jawa Barat memberikan sambutan dan pembekalan oleh Prof. Dr. KH. Munawar Fuadz dari Pengurus Pusat DMI. Nampak hadir KH. Mahfud Anwar, Ketua PCNU Kota Depok KH. Achmad Soechan, Ketua Muhammadiyah Kota Depok H. Idrus Yahya, Syekh Iqbal Khan, perwakilan Walikota Depok Mohammad Idris diwakili oleh bagian Kesra Sekda Kota Depok. Selain itu, nampak hadir perwakilan dari berbagai Ormas, PMI dan Pramuka Depok. Kegiatan tersebut berjalan dengan sukses secara mandiri berdasarkan roda organisasi.
Pada saat sidang komisi para peserta dari berbagai profesi, pakar dan ahli menyampaikan program dalam upaya pengembangan masjid di Kota Depok. Sampai saat ini setidaknya sudah ada 1400 bangunan masjid yang telah berdiri tersebar di Kota Depok.