Wartadki.com|Semarang – Protes keras dilayangkan oleh Pemuda Pancasila PAC Ungaran Barat & Kuasa Hukum Pelapor terhadap perkara Syekh Puji yang kembali menikahi anak umur dibawah umur,(7 tahun).
Pasalnya,bahwa baru-baru ini Syekh Puji kembali berulah dengan menikahi anak dibawah umur, yang baru berusia 7 tahun dan kasusnya ditangani Dirreskrimum Polda Jateng dan menjadi perhatian komisi perlindungan anak.
Ini kali keduanya Syekh Puji menikahi anak dibawah umur setelah sebelumnya pernah menikahi bocah berusia 12 tahun pada 2008 silam.

Namun tanpa dasar hukum serta alasan yang jelas ditengah kondisi pandemic covid-19,  tiba – tiba pihak Dirreskrimum Polda Jateng mengeluarkan surat perintah penghentian penyelidikan ( SP2L ) tertanggal 15/06/2020.
Hal ini tentu mengundang banyak reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat. Reaksi keras sudah tentu datang dari tim kuasa hukum pelapor yang menangani kasus ini Heru Budhi Sutrisno, seperti yang disampaikan beberapa waktu yang lalu pada awak media.
” Saya dan tim kuasa hukum pelapor sudah melayangkan surat keberatan atas di SP2Lkannya kasus ini kepada mabes polri sesuai dengan PERKAPOLRI No. 6 Tahun 2019 pasal 9 ayat 3 dan kami sangat berharap kasus ini medapatkan perhatian dari Kapolri dan menarik kasus ini agar di tangani di sana,” tegasnya lewat pesan melalui WhatsApp.
“Dengan dihentikannya kasus Syekh Puji yang menikahi anak di bawah umur ini juga mendapat respon yang sangat keras dari pimpinan anak cabang (PAC) Pemuda Pancasila (PP) Ungaran Barat Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, yang menggelar konferensi pers pada,Senin,29/06/2020,yang menyatakan sangat keberatan atas dihentikannya dugaan tindak pidana yang dilakukan Syekh Puji.
Ada lima sikap tegas yang di sampaikan PAC.Pemuda Pancasila Ungaran Barat serta mereka juga meminta agar Dirreskrimum Polda Jateng mencabut dan/atau membatalkan Surat perintah penghentian penyidikan ( SP2L) dan menangani kasus syeih puji dengan serius serta di jatuhi hukuman sesuai dengan undang – undang yang berlaku serta undang – undang perlindungan anak yang memberlakukan hukuman kebiri ,” Sampai Heru Budhi Sutrisno, pada hari,Minggu,(5/7/2020), via whastApp.(Rony Baron/Hasibuan)