Wartadki.com | Jakarta – Moya Institute menyelengarakan bedah buku karya anak asli Papua secara virtual pada Selasa, 14 September 2021.
Bedah buku karya asli anak Papua ini berjudul “Kita Semua Ingin Hidup Damaiâ€. Penulis buku anak asli Papua adalah Steve Rick E Mara. Ia mulai merangkai buku tersebut Tahun 2020 dan selesai Tahun 2021.
“Buku ini dimulai 2020 diambil dari tensis saya, ” ucap Steve Rick E Mara saat webinar yang digelar Moya Institute menyelenggarakan Beda Buku karya anak asli Papua berjudul “Kita Semua Ingin Hidup Damaiâ€.
Menurutnya, buku ini terdapat penjelasan ancaman baik dari luar dan dalam negeri. Ia menambahkan, dalam buku ini juga dibuat dari tiga perspektif yaitu pemerintah, peneliti LIPI, dan organisasi pro referendum.
“Buku Kita Semua Ingin Hidup Damai†diambil dari tiga perpektif, “ucap Steve Rick E Mara.
Steve menjelaskan, penyebab konflik di Papua karena ada miskomunikasi yang dijelaskan dalam buku ini. Ia mencontohkan, informasi yang beredar di media sosial sehingga timbulnya konflik. “Cara menyelesaikan konflik ini dengan dialog perdamaian dan startegi dalam menyelesaikan masalah,”tuturnya.
Ia juga menambahkan, ada beberapa poin rekomendasi di dalam buku ini untuk menyelesaikan konflik menuju perdamaian. Pertama, dengan membentuk komisi kebenaran dan rekontruksi. Kedua, tetap melaksanakan dialog substantial. Ketiga, membangun narasi positif. Dan keempat memastikan wawasan nusantara dalam kurikulum belajar.