Warta DKI
Berita UtamaMegapolitan

Masjid Raya Cinere Mandiri Ekonomi, Punya Restoran Sampai Kelola Parkiran

Masjid Raya Cinere Mandiri Ekonomi, Punya Restoran Sampai Kelola Parkiran

Wartadki.com|Depok, — Masjid Raya Cinere salah satu masjid percontohan di Kota Depok dalam manajemen hingga mampu dalam kemandirian ekonomi. Berada di samping Polsek Cinere, tempat yang strategis memudahkan jamaah untuk mendatanginya. Selain memiliki fasilitas yang nyaman, bersih, petugas imam dan Muadzin yang digaji, juga pengisi materi khutbah dan kajian keislaman yang baik.

Dengan pengelolaan yang baik saat ini aset yang dimilikinya adalah: pengelolaan parkir oleh pihak ketiga, food court, TK, Resto, minimarket. Dengan kata lain, masjid yang tidak hanya mendapatkan pemasukan dari kotak amal tetapi juga dari usaha pengembangan perekonomian Masjid. Hal itu diungkapkan Pengelola Masjid Raya Cinere KH. Abdurrahman.

“Tentu, kita tidak langsung seperti saat ini, tapi juga mengalami kesulitan terkait legalitas masjid. Untuk itu, yang pertama kali kita kejar adalah legalitas dari Masjid Raya Cinere,”ujar Pengelola Masjid Raya Cinere KH. Abdurrahman saat ditemui di kantornya.

Kiyai Abdurrahman mengungkapkan, setelah masjid mempunyai legalitas di bawah Yayasan Masjid Raya Cinere lebih leluasa dalam mengembangkannya manajemen masjid. Dimulai dengan adanya found court yang menjual aneka kuliner, makanan, jajanan, minuman, camilan, suasana nyaman di bawah pohon rindang.

 

“Food court ini banyak dikunjungi jamaah masjid dan pengunjung untuk menikmati makanan atau bersantai. Tentu, dengan menikmati foud court ini juga termasuk beramal untuk masjid. Sebab, ini bagian dari pengelolaan masjid,”terangnya.

Pengelolaan Parkir
Jika sebelumnya parkir di kelola oleh “parkir liar” pendapatan yang masuk kemasjid sangat minim. Setelah masjid mengelola parkir secara resmi dengan menyerahkan pada pihak ketiga pendapatan menjadi lebih banyak dan teratur.

“Beda sekali dengan sebelumnya sangat minim, setelah dikelola pihak ketiga pendapatan parkir menjadi lebih baik,”katanya.

Menurutnya, masjid Raya Cinere bersebelahan dengan sekolah Aviciena dan wali murid banyak yang mengantar serta menjemput anaknya melalui halaman masjid. Dengan kata lain, lanjutnya, untuk menuju ke sekolah orang tua wali murid lebih gampang parkir di masjid.

“Jadi, lokasi masjid yang strategis di pinggir jalan menjadikan jamaah atau pengunjung parkir menjadi nyaman. Yakni barrier gate parking atau palang otomatis untuk sistem perparkiran,”katanya.

Pendidikan
Salah satu fungsi masjid adalah pendidikan salah satunya dengan kajian Islam, peringatan Hari Besar Islam seperti Isra Mi’raj sampai Maulid Nabi Muhammad SAW. Disamping itu, lanjutnya, Masjid Raya Cinere juga memiliki unit pendidikan TK Islam Al-Kautsar masjid Raya Cinere, TPQ Masjid Raya Cinere.

“Untuk kajian keislaman diadakan pada setiap hari Minggu pagi ba’da Shubuh dengan Guru dan narasumber yang berkompeten di bidangnya. Khusus hari Minggu kesatu diadakan Pengajian dhuha yang diasuh oleh Buya Arrazy Hasyim. Setiap hari Sabtu pukul 10- 12 diadakan Pengajian Ibu- Ibu Majelis taklim dan khusus hari Sabtu ke 2 dan ke 3 pukul 07:00 diadakan Pengajian Dhuha.Tentu, ini salah satu daya tariknya Nara sumber kajian maupun Khotib juga orang yang berkompeten di bidangnya,”jelasnya.

Dirinya menambahkan dalam peringatan Hari Besar Islam juga melibatkan jamaah, masyarakat dan remaja masjid. Sehingga, setiap kali menyelenggarakan acara selalu ramai dipadati jamaah. Tidak hanya mengajarkan nilai-nilai keagamaan, juga menanamkan dan mengajarkan nilai sosial.

 

 

“Pada saat bulan Ramadhan, masjid dan jamaah menyediakan takjil dan buka puasa. Disamping itu, pembinaan maupun santunan pada anak yatim dan pembagian sembako untuk dhuafa. Semua dijalankan penuh dengan kekeluargaan bersama jamaah maupun warga sekitar,”terangnya.

Pelaporan Akuntabel Sebulan Pemasukan Rp 100 Juta Lebih

Masjid yang suasananya sejuk dengan fasilitas AC dan hijau karena banyak pohon yang rindang menjadi tempat pilihan untuk berkunjung. Masjid yang berdiri di atas lahan 4000 M2 ini memiliki pelaporan yang akuntabel. Setiap bulan harus melaporkan keuangan secara berkala dan kegiatan selanjutnya tidak bisa berjalan sebelum ada laporan.

“Tidak hanya laporan saja, namun juga ada audit internal atau review dari bendahara. Dengan adanya audit keuangan memastikan bahwa manajemen dan organisasi berjalan,”terang Bendahara Umum MUI Kota Depok ini.

Kiyai Interpreuner ini mengaku Masjid Raya Cinere memiliki 12 orang karyawan termasuk satpam. Dan untuk TK guru dan karyawan ada 31 orang. Belum lagi, lanjutnya, food court, minimarket yang bekerjasama dengan BK, restoran juga memperkerjakan karyawan dan memberdayakan ekonomi.

“Kalau untuk pemasukan masjid dari Infaq shodaqoh dan lainnya sekitar Rp 50 juta-an. Jadi, untuk total pemasukan sekitar Rp 100 juta per bulan atau lebih. Dengan kata lain, untuk mengadakan acara tidak mengandalkan kotak amal saja,”terangnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Sirajussa’adah ini mengaku dari food court pemasukan Rp 6-7 juta per bulan. Untuk parkir, bila sebelumnya mendapatkan kisaran. Rp1,5–2 juta/bulan setelah dikelola pihak ketiga bisa Rp 10 juta/bulan. Belum lagi, lanjutnya, untuk pendapatan dari minimarket dan restora.

“Tentu, dengan adanya pendapatan tiap bulan kami juga berupaya untuk melaporkan sebagai bagian dari kewajiban warga negara. Semoga yang kita lakukan untuk masjid dan jamaah mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,”tandasnya.

Related posts

DPRD Kabupaten Bogor Percepat Paripurna Penetapan Pemenang Pilkada 2024, Ini Tujuannya

Redaksi

Apel 11 Ribu Kader NU Depok Ajak Wujudkan Perdamaian Dan Toleransi

Redaksi

Bappenda Kabupaten Bogor Akan Tebar Penghargaan Lewat Anugerah Pajak Daerah

Redaksi

Dukung Program Pemerintah, Kapolri Canangkan 100.000 Rumah Subsidi bagi Personel Polri

Redaksi

Alam Papua Kaya, Tapi Kenapa Rakyatnya Miskin?

Redaksi

Pemkab Bogor Dukung Penuh  Kemajuan Olahraga Kabupaten Bogor

Redaksi

Leave a Comment