Wartadki.com|Depok, — Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kota Depok KH. Abdurrahman, M.Ag akan fokus pada pemberdayaan Pesantren. Menurutnya, saat ini terdapat 134 Pondok Pesantren yang terdata di Kota Depok.
“Saat ini kita fokus pada Pesantren memiliki kemandirian dan sinergi ekonomi. Termasuk Pesantren yang memiliki produk unggulan bisa saling mendukung. Bagi Pesantren yang belum mandiri bisa kita bantu kemandirian agar bisa kuat,”ujarnya saat ditemui di Pesantren Sirajussa’adah, Limo.
Sebagaimana diketahui FPP Kota Depok dilantik pada September 2024. Menurutnya, saat ini Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan memiliki ciri khas tersendiri. Baik dalam bidang pendidikan maupun produk yang dihasilkan seperti Tempe dan Madu dari Pesantren Sirajussa’adah, santri Pesantren As-Salamah memproduksi roti dll.
“Jadi, dengan kemandirian ekonomi Pesantren menjadi semakin kuat dan berdaya. Tanpa harus bergantung kepada bantuan dari Pemerintah atau pihak lainnya,”jelasnya.
Pihaknya juga berupaya mendorong diterbitkannya Perwali Pesantren. Seperti adanya Perda Kota Depok No. 1 Tahun 2022 mengatur tentang ketentuan umum, prinsip penyelenggaraan, perencanaan, fasilitas penyelenggaraan, dan lain-lain.
“Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren mengatur mengenai penyelenggaraan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Harapannya agar program-program bisa dijalankan melalui FPP Depok,”katanya.
Dikatannya, pihaknya akan terus memperbarui informasi tentang data Pondok Pesantren di Depok. Dari 134 Pesantren, lanjutnya, ada yang tidak ada santrinya atau sedang mengajukan izin.
“Dalam waktu dekat kita akan melakukan Raker dan mematangkan AD-ART. Tentu, kita berharap agar Pondok Pesantren di Kota Depok semakin maju dan sukses, harapnya.