Wartadki.com| Depok, — Anggota DPR RI Komisi V dari Fraksi PKB di hadapan Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia (IWAPI) Kota Depok dan Komunitas Wirausaha Depok menyampaikan pesan dalam pengembangan usaha.
Menurutnya, salah satu pengembangan usaha bisa dilakukan beberapa langkah salah satunya melalui pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Saya berharap dalam pengembangan usaha agar memanfaatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Karena selain bunganya kecil juga mudah. Jangan sampai, gunakan pinjol ataupun pinjaman rentenir. Sebab, kalau Pinjol dan rentenir justru menyusahkan,”ujar Sudjatmiko seusai acara Reses Sidang tahun 2024-2025. Kopi Popi, Kecamatan Bojongsari.
Sudjtamiko mengungkapkan, KUR sebagai program Pemerintah berperan dalam pengembangan UMKM. Selain mudah dalam proses pengajuan kredit, lanjutnya, bunganya rendah dan permodalan usaha yang kuat.
“Jangan bilang bunga bank haram, tapi bunga bank halal. Kita ini di Negara Indonesia ada aturannya, apalagi selama ini Kemenag dan MUI tidak mengharamkannya. Jadi, melalui KUR bisa dimanfaatkan dengan baik dalam pengembangan usaha,”lanjutnya.
Menurutnya, dalam pengembangan UMKM perlu adanya packaging atau pengemasan. Pasalnya, dengan pengemasan yang baik juga bisa meningkatkan daya jual dalam memajukan usaha.
“Coba lihat, kalau kopi dijual diwarung paling berapa harganya. Tapi, kalau tempatnya bagus dan pengemasannya juga bagus harganya jadi naik. Belum lagi, tempatnya yang baik bisa juga untuk selfi dan lainnya,”terangnya yang juga Wirausaha.
Sudjtamiko yang juga Wirausaha ini mengungkapkan, saat ini memanfaatkan digital sangat tepat dalam memasarkan produk. Menurutnya, melalui digital pemasaran produk bisa sangat efektif dan langsung tanpa terbatas waktu serta tempat.
“Saat ini masanya adalah online atau digital. Dengan memanfaatkan Platform digital tentu sangat mudah dalam memajukan usaha. Tentu, kita juga berharap agar IWAPI bisa terus berkembang dan maju di Kota Depok,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut para pelaku usaha menyampaikan aspirasi kepada Sudjatmiko dalam pengembangan usaha. Nampak hadir dari tokoh masyarakat, tokoh agama, komunitas pengusaha, pemilik UMKM atau Usaha dan lainnya.