Warta DKI
FituredHukum

Masih Teka-teki Penyebab Meninggalnya Nanie Korban Dugaan Malapraktik Karena Apa?

Masih Teka-teki Penyebab Meninggalnya Nanie Korban Dugaan Malapraktik Karena Apa

Wartadki.com|Jakarta,— Kejanggalan demi kejanggalan yang ada serta dugaan malapraktik terkait kematian artis Nanie Darham setelah menjalani tindakan operasi sedot lemak, terus digali apa yang jadi penyebab kematian almarhumah . Hal itu menyisakan duka yang teramat dalam terlebih almarhumah meninggalkan dua orang putra yang bungsu masih berusia dua bulan . Hal itu dituturkan Advokat Hartono Tanuwidjaja selaku kuasa hukum keluarga korban kepada awak media di Pengadilan Negeri Jakarta Utara,  Selasa (5/12/2023).

Lebih lanjut Hartono mengungkapkan, ada dugaan tindakan malapraktik yang dilakukan klinik tempat Nanie Darham melakukan sedot lemak. Sementara hasil visum yang dikeluarkan oleh RS Polri Jakarta Timur diungkapkan ada 3 bekas luka, yaitu bekas luka di punggung dan 2 sayatan di perut. Hal tersebut membuat keluarga mengajukan uji laboratorium kriminal untuk mendeteksi sampel organ tubuh.

” Kematian Nanie Darham akibat operasi sedot lemak dengan Rp 300 juta itu setelah melahirkan 2 Bulan anak bungsunya, kita masih menunggu hasil uji laboratorium itu nantinya akan diketahui obat apa saja yang masuk ke tubuh Nanie Darham, selain uji laboratorium pihak korban juga melayangkan surat ke Majelis Kehormatan Dokter Indonesia (MKDI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada intinya mempertanyan apakah diperbolehkan klinik kecantikan melakukan tindakan operasi berdurasi 6 jam, “Jelas Hartono.

Sebelumnya dokter kandungan menyatakan untuk melakukan tindakan bedah kecantikan itu setidaknya 6 bulan setelah bersalin.

Namun pihak klinik justru menyanggupi tindakan liposuction tanpa resiko karena disebut sebagai operasi ringan, biasa dan bisa dilakukan dengan bius lokal.

“Salah satu dokter di klinik menyatakan sanggup melaksanakan operasi liposuction meskipun Nanie baru melahirkan 2 bulan,” ujar Hartono.

Kasus ini telah dilaporkan keluarga korban atas dugaan malpraktik ke Polres Jakarta Selatan dengan nomor laporan: LP/B/3201/X/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya pada 22 Oktober 2023.

Hartono Tanuwidjaja menerangkan adanya dugaan malapraktik yang mengakibatkan meninggalnya Nanie Darham saat melakukan operasi sedot lemak di klinik yang berlokasi di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Pihak klinik juga diduga tidak menjelaskan terlebih dahulu adanya kemungkinan 8 komplikasi yang bisa terjadi terkait operasi sedot lemak korban.

Menurut Hartono selaku kuasa hukum keluarga , diketahui bahwa Nanie membayar uang muka sebesar 10 juta rupiah untuk program operasi sedot lemak. Awalnya dijadwalkan pada 6 atau 7 November 2023, namun klinik tersebut mengubah jadwalnya menjadi 21 atau 24 Oktober. Nanie dipastikan bahwa operasi ini aman untuk dilakukan meskipun ia sedang menyusui.

“Jadi pada saat konsultasi ke dokter Danu, Nani pada saat itu didampingi oleh rekannya yang bernama saksi Erika, Erika dalam penjelasan kepada pihak kepolisian menyatakan bahwa pada saat konsultasi, dokter D ini dari The Clinic hanya memperlihatkan tablet mengenai prosedur operasi liposuction atau sedot lemak itu,” jelasnya.

“Dia bilang bahwa operasi sedot lemak itu merupakan operasi yang ringan, biasa, bahkan pasien itu bisa dengan bius lokal itu bisa sambil main HP. Nah, di situ mungkin yang menjadikan satu faktor ketertarikan dari korban Nani untuk melakukan operasi liposaksion ini di The Clinic,” ungkapnya .

Pada hari operasi, dokter D menawarkan operasi tambahan di dua titik dengan tambahan biaya 100 juta rupiah. Total biaya operasi yang awalnya 200 juta menjadi 300 juta rupiah. Perubahan ini tidak dijelaskan dengan detail teknis atau risikonya.

Selama operasi yang seharusnya berlangsung 2 jam, Nanie tiba-tiba menjadi 5 jam tanpa memberikan informasi lebih lanjut kepada keluarga atau pendampingnya, Erika.

“Nah, pada jam itu Nani menghubungi suaminya, yang bernama James, dia mengajukan tambahan budget persetujuan tadi kan, karena kan yang dia lapor ke suami kan 200 juta nih, kok tiba-tiba dalam hitungan jam tiba-tiba jadi 300,”
“Suami juga tanya, apa sih? Oh ini ditambah di bokong sama di pinggang belakang gitu ya, sehingga harus 300. Tapi teknisnya sama sekali tidak dijelaskan. Jadi kemudian setelah bayar 300 itu, Nani naik ke lantai 2 untuk menjalani operasi,” tambahnya.

Pihak kuasa hukum mempertanyakan prosedur mengapa tindakan operasi yang menghabiskan waktu 5 jam itu tidak ada permohonan persetujuan dari keluarga. Singkat cerita, Erika dihubungi oleh The Clinic, ia diberitahu bahwa Nanie dalam kondisi tidak stabil dan perlu segera dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Suyoto. Suami Nanie, James, diberitahu untuk menyusul ke rumah sakit, tetapi sayangnya, Nanie sudah meninggal dunia sebelum tiba di sana.

Informasi yang diberikan oleh dokter di The Clinic dan di rumah sakit Dr. Suyoto sangat berbeda, meninggalkan banyak pertanyaan terbuka mengenai kondisi sebenarnya yang dialami oleh Nanie selama operasi.

“Jadi kan ini ada dua nih. Satu menyatakan sudah meninggal, satu bilang ini masih hidup. Nah itu nanti ranah kepolisian, sekali lagi, kita sekarang sedang menunggu,” katanya.
Pihak Keluarga Nanie Darham menuntut kejelasan dan keadilan terkait dugaan malpraktik yang mengakibatkan kehilangan yang tragis ini. Polisi Sudah Periksa 3 Dokter yang Diduga Terlibat dalam Meninggalnya Nanie Darham.

Related posts

LSM BBMC Dukung Pernyataan Kapolri Perihal Bahaya Kebangkitan Sel-Sel Terorisme Efek Dari Konflik Israel -Palestina

Redaksi

Operasi Kepolisian Mantap Brata, Polres Bogor Lakukan Pengamanan Kampanye Pemilu 2023-2024 

Redaksi

Wisuda STKQ Al-Hikam, Cetak Kader Ahli Al-Qur’an

Redaksi

Susun RKPD 2024, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Pastikan Program Samisade Dilanjutkan

Redaksi

Polsek Gunung Sindur Polres Bogor Amankan Seorang Pelaku Curanmor Yang Gasak Motor di Sebuah Bengkel

Redaksi

Pengadilan Agama Cibinong Akan Tertibkan Calo dan Pungli

Redaksi

Leave a Comment